ENAMPAGI - Kisah seorang bocah bernama Muhammad Gibran Arrasyid yang tersesat di Gunung Guntur, Garut pada 19 September 2021.
Awal pendakian dari pos 1 sampai pos 3 Gibran merasakan ada yang memperhatikan dirinya.
Namun kejadian tersebut tidak dia sampaikan kepada teman-temannya yang masih tertinggal dibelakangnya.
Sambil menunggu teman-temannya sampai jam 11 malam, Gibran “berbaringan” dalam bahasa sunda tiduran.
Baca Juga: Jika Binggung Memulai Kebiasaan Baik, Anda Harus Memperhatikan 4 Hal Berikut
Gibran sendiri sempat buang air kecil ke toilet dan kembali tidur ke tendanya, tanpa sadar ketika bangun tidur ternyata Gibran merasa sudah tidak berada lagi di tendanya melainkan sudah berada di pinggir sungai.
Di sungai tersebut Gibran melihat seperti suasana kampung yang sangat ramai, dari sinilah Gibran merasakan kejanggalan apa yang sedang dialaminya.
Tiba-tiba ada seorang ibu-ibu yang datang menghampirinya dan memberikan makanan untuk Gibran.
Baca Juga: VIRAL! Lirik Sholawat Ya Thoybah, Berikut Lirik dan Terjemahannya
Namun Gibran menolak untuk menerima makanan tersebut, selang beberapa waktu ada lagi yang menawarkan makanan untuk Gibran dan itu terjadi sampai empat kali, namun Gibran tetap menolak.
Gibran berusaha untuk mencari jalan keluar dari tempat tersebut dengan cara berjalan menyusuri sungai.
Namun usahanya sepertinya sia-sia karena Gibran merasa dirinya hanya berputar-putar saja dipinggiran sungai tempat dia berdiri.
Baca Juga: Hasil Pemeriksaan Dokter Terhadap Kandungan Aurel, Membuat Atta Halilintar Menangis
Waktu demi waktu berlalu tanpa terasa sudah lima hari namun Gibran merasakan hanya beberapa jam saja Gibran berada ditempat tersebut.