Penurunan melantonin juga akan menyebabkan menurunnya kualitas tidur, yang mana akan berdampak pada kesulitan tidur.
Biasanya penurunan melantonin ini terjadi di usia sekitar 40 tahun.
Baca Juga: Destinasi Wisata Horor yang Bisa kamu Kunjungi, No 3 Paling Unik dan Menyeramkan
Melantonin juga memiliki manfaat sebagai antioksidan, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan tubuh dan kulit, serta membantu meningkatkan mood.
Selain itu, melantonin bermanfaat untuk menghilangkan ketegangan pada otak.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University Medical Center, sekitar Juli 2012.
Menurut penelitiannya, tidur dengan lampu yang menyala di malam hari bisa merubah struktur pada otak yang mana dapat menyebabkan depresi.
Hasil hipotesanya didapat dari penelitian terhadap hamster yang diberikan lampu pada malam hari.
Ternyata hasilnya adalah hamster itu menunjukkan tanda-tanda depresi.
Baca Juga: Jonatan Christie: Thomas Cup Penghargaan Terbesar Melebihi Asian Games
Namun ketika si hamster tidur di malam hari dengan lampu yang dimatikan selama dua pekan, gejala depresinya hilang.
Dari penelitian ini bisa kita ambil kesimpulannya bahwa tidur dengan lampu yang menyala itu dapat menyebabkan tubuh sepenuhnya tidak beristirahat.
Jika hal ini dilakukan terus-menerus, bisa memicu kelelahan saat bangun tidur di keesokan harinya, dan kadar stres dalam tubuh pun akan naik, bahkan bisa menyebabkan depresi.
Baca Juga: Bendera Merah Putih Tidak Berkibar di Thomas Cup 2020, Apa Penjelasan Kemenpora?