Ketika kadar estrogen meningkat, sel-sel yang memproduksi insulin menjadi stres. Ini menjadikanmu resisten terhadap insulin, menyebabkan naiknya kadar glukosa dalam darah, dan berujung pada naiknya berat badan.
Wanita pramenopause memiliki kadar estrogen yang lebih rendah. Untuk mengisi kembali pasokan estrogen, tubuh mulai mencari sumber-sumber lain untuk menghasilkannya.
Salah satu sumber itu adalah sel-sel lemak. Ketika kadar estrogen turun, tubuh mulai mengubah semua sumber energi yang ada menjadi lemak guna memenuhi kadar glukosa. Ini menyebabkan kenaikan berat badan.
Baca Juga: Klasemen Sementara BRI Liga 1 Hingga Pekan kedelapan, Cek Tim Jagoanmu
Hormon Leptin
Leptin adalah hormon yang mengatur keseimbangan energi dalam tubuh dengan menekan rasa lapar.
Tapi jika kita mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan gulanya, kelebihan pasokan fruktosa akan diubah menjadi lemak yang disimpan di hati, perut, dan tempat-tempat lain dalam tubuh. Sel-sel lemak ini menghasilkan leptin.
Ketika semakin banyak leptin dihasilkan, tubuh menjadi tidak sensitif terhadap leptin. Ini menyebabkan otak berhenti menerima sinyal untuk menghindari makan.
Baca Juga: Terkait Perceraian Stefan William dengan Celine Evangelista, Vincentia Nurul: Ada Teman Baru
Hormon Grelin
Dihasilkan terutama oleh lambung, grelin dikenal sebagai hormon lapar. Grelin merangsang nafsu makan dan meningkatkan penimbunan lemak.
Kadar grelin juga tinggi ketika seseorang menjalani diet ketat atau berpuasa.
Hormon Melatonin
Melatonin adalah hormon yang mengatur waktu tidur dan terjaga. Ketika kita tidur, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan yang membantu tubuh untuk pulih, memperbaiki komposisi tubuh, dan membentuk otot yang tak berlemak.
Baca Juga: Sering Dinilai Miring oleh Netizen, Ayu Ting Ting Ungkap Perasaanya