ENAMPAGI - Siapa yang suka makanan ringan kecil, berwarna coklat, bertekstur renyah: kacang?
Ahli gizi asal Rusia, Artem Leonov, menyebut beberapa jenis kacang-kacangan dapat me-recharge energimu.
Kenari, almond, pistachio, dan kacang mete, Artem Leonov mengatakan bahwa jenis kacang-kacangan tersebut berguna untuk mengisi kembali energi tubuhmu dan menormalkan kerja sistem kardiovaskular (kerja jantung).
Tapi, tahukah kamu bahwa kacang dapat membahayakan tubuh jika diolah secara tidak benar?
Baca Juga: Resmi, Facebook Mengganti nama menjadi Meta
Artem Leonov menjelaskan bahwa cara pengolahan kacang (mentah, atau yang belum diproses oleh pabrik) sebelum dikonsumsi sangat menentukan, apakah tubuhmu akan menerima manfaat tersebut atau sebaliknya, manfaat tersebut akan lewat begitu saja tanpa ada yang terserap oleh tubuhmu.
“Meskipun kacang mengandung banyak unsur makro dan mikro, serat dan protein yang bermanfaat, mereka mengandung zat yang menekan enzim," ujar Artem Leonov dikutip Enampagi.id dari Sport Ria Novosti (28/10/21).
"Dan semua zat bermanfaat yang terkandung dalam kacang sifatnya tidak aktif, dibatasi oleh pengawet alami dan tidak membawa manfaat bagi tubuh. Air menetralkan pengawet alami tersebut," lanjut ahli nutrisi tersebut.
"Jika Anda merendam kacang dengan air, semua zat gizi mikro dan makro berubah menjadi bentuk aktif dan dapat terserap juga bermanfaat bagi tubuh," papar Leonov.
Ia menambahkan, kacang baik dikonsumsi setelah mereka direndam di air selama enam hingga delapan jam.
100 gram kacang mete mengandung 45 mg kalsium yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tulangmu, kandungan vitamin E dalam kacang almond dapat membantu kadar kolesterol dalam darahmu, dan jika kamu tidak "membangkitkan" kandungan nutrisi tersebut dengan cara merendam kacang itu terlebih dahulu, maka tubuhmu akan melewatkan itu semua.
Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Bersejarah yang Berisi Saksi Bisu Kejadian Kelam di Indonesia
Cara tersebut dapat membangkitkan seluruh kandungan gizi baik dalam tiap butir kacang yang sebelumnya "tertidur."