lifestyle

Kenapa Manusia bisa Mengalami Kebotakan? Ini Kata Para Ilmuan

Minggu, 31 Oktober 2021 | 06:00 WIB
Anda mengalami kebotakan rambut? Mumgkin ini penyebabnya (Pexels/WikiImages)

ENAMPAGI - Pernahkah kamu melihat seorang mengalami kebotakan di kepalanya? Bukan sengaja dibotaki, namun rambut-rambut di kepalanya rontok dan tak tubuh kembali.

Sekelompok ilmuan di Universitas Northwestern, Chicago, Amerika Serikat (AS) telah menemukan penyebab kebotakan.

Hasil penelitian tentang penyebab kebotakan tersebut dirilis dalam sebuah jurnal berjudul "Penuaan Alami."

Dengan melakukan percobaan kepada seekor tikus, para ilmuwan itu telah menemukan bahwa kebotakan rambut kepala ada hubungannya dengan sel-sel induk rambut.

Baca Juga: BMKG Prediksi Badai La Nina Akan Hantam Indonesia di Akhir 2021

Mereka mengatakan, ketika sel-sel induk rambut mengalami penuaan, makan rambut jadi kurang lengket, meninggalkan tempat khusus di folikel (tempat rambut tumbuh di kulit kepala) dan memasuki lapisan dermis (salah satu lapisan kulit kepala).

Jika hal ini terjadi, sel-sel induk rambut yang telah memasuki lapisan dermis atau keluar dari lingkungan mikro mereka yang berteksur halus, biasanya mereka tidak akan bisa bertahan hidup.

Dalam jurnal "Penuaan Alami" dikatakan, jika semakin banyak sel induk rambut yang mati, maka sedikit pula rambut baru yang akan tumbuh.

Baca Juga: Puluhan Rumah Terendam Banjir Akibat Luapan Sungai Cipalebuh di Desa Mandalakasih Garut Jawa Barat

"Akibatnya, semakin sedikit sel induk yang menyokong untuk pertumbuhan rambut.  Hal ini menyebabkan rambut menipis dan terjadi kebotakan bertahap," tulis para ilmuan AS dalam jurnal "Penuaan Alami."

Mekanisme kebotakan pada rambut di kepala manusia seperti penjelasan di atas, baru pertama kali dilaporkan oleh para Ilmuan.

Penulis penelitian juga berharap bahwa penemuan mereka akan membantu memerangi kerontokan rambut pada manusia.

Baca Juga: BTN dan BP Jamsostek Bermitra untuk Fasilitas Kepemilikan Rumah

Dan alasan kenapa penelitian tentang penyebab kebotakan tersebut dilakukan terhadap seekor tikus adalah karena folikel tikus mirip dengan manusia.

Baru-baru ini juga diketahui bahwa banyak penyintas COVID-19 atau orang yang pernah terserang virus COVID-19 sebelumnya, dan telah dinyatakan sembuh, mengalami kerontokan rambut yang cukup parah.

Namun, para ilmuan AS ini juga menyarankan bagi mereka, termasuk para penyintas COVID-19, yang mengalami kerontokan hebat untuk datang ke dokter.

Baca Juga: Menteri Sosial Mendapat Anugerah Gelar Adat Kehormatan

Karena, bagi orang-orang yang mengalami kerontokan rambut hebat, termasuk penyintas COVID-19, bisa jadi alasan terjadinya kerontokan rambut hebat yang menjurus kepada kebotakan bukan hanya akibat penuaan sel induk rambut.

Konsultasi dengan dokter bertujuan untuk mencari tahu alasan sebenarnya atau diagnosis yang lebih akurat.

Dokter akan mengetahui elemen dalam tubuh apa yang mengalami penurunan fungsi dan kemudian meresepkan perawatan lengkap dan tepat.***

Tags

Terkini