4. Tahi lalat besar berpotensi kanker
Apabila bentuk tahi lalat besar dan ukurannya lebih dari 1,5 cm hal ini harus diwaspadai karena bisa saja berpotesi kanker, dan perhatian apabila tahi lalat banyak dan makin lama membesar atau berkembang.
Selain itu perhatikan bentuk pinggiran tahi lalat teratur atau tidak, apabila hal ini terjadi dianjurkan untuk segera berkonsultsi dengan dokter.
Baca Juga: Kamu Wajib Tahu! Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Laki-Laki
5. Tahi lalat bisa menjadi penanda kanker kulit
Dijelaskan oleh dr. Saddam Ismail, ada salah satu kasus langka seseorang memiliki tahi lalat yang banyak dapat beresiko menjadi penanda kanker kulit (kanker melanoma).
Akan tetapi, hal ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
Baca Juga: Greysia Polii Masuk Nominasi Komisi Atlet BWF 2021-2025: Apa Komisi Atlet BWF itu?
6. Tahi lalat terbentuk dari melanin
Disebutkan oleh dr. Saddam Ismail terbentuknya tahi lalat berdasar dari melanin yang merupakan pigmen atau zat alami yang membentuk warna dari kulit dan rambut.
7. Tahi lalat bisa hilang sendiri
Baca Juga: 5 Cafe yang Asik untuk Nongkrong Bersama Teman atau Keluarga Anda di Daerah Jakarta
Tahi lalat ada yang permanen serta ada juga yang hilang dengan sendirinya hal ini di jelaskan dr. Saddam Ismail.
Biasanya tahi lalat muncul saat masa pubertas, kemudian ketika mencapai usia 40-50 tahun bisa hilang sendirinya.
8. Gen berpengaruh terhadap jumlah tahi lalat
Ketika orang tua memiliki banyak tahi lalat, kemudian sering terpapar dengan sinar matahari maka akan mempengaruhi jumlah t kemunculan ahi lalat yang dimiliki.
Sehingga faktor genetik ini sangat berpengaruh kemunculan tahi lalat.***