ENAMPAGI - Sebelumnya William M Marston (penemu teori DISC) memiliki sedikit minat terhadap konsep kepribadian atau tempramental seseorang. Namun, Marston sendiri tidak pernah menciptakan instrumen psikologi untuk mengukur modelnya.
Pada tahun 1940 psikolog bernama Walter V. Clarke membuat tes seleksi personalia yang disebut analisis kegiatan vektor (The Activity Vector Analysis). Clarke mengumpulkan dan menganalisis data pada instrumen tersebut sehingga menemukan empat faktor dari datanya yaitu agresif, ramah, stabil dan penghindar konflik yang menggambarkan teori DISC. Kemudian Clarke menyimpulkan bahwa datanya dapat lebih menjelaskan tentang apa perilaku manusia menurut Marston yang telah ada sebelumnya.
Penilaian perilaku yang dikembangkan oleh Clarke dan timnya tampak lebih akurat dan mengesankan dengan menyempurnakan teori Marston. Sehingga DISC dapat digunakan dan berlaku dalam dunia kerja.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Janji' - Bragi, Nostalgia 90-an, yang Dengar di Tahun 1997 Mungkin Kita Seumuran!
Teori DISC sangat cocok untuk digunakan di dunia kerja disebabkan memiliki banyak kegunaan untuk membantu berjalannya kegiatan dalam suatu perusahaan, baik dari tahap seleksi hingga proses pengembangan karyawan ketika sudah diterima.
DISC ini telah digunakan oleh ribuan organisasi di seluruh dunia, dari lembaga pemerintah, perusahaan non-profit bahkan bisnis skala kecil untuk membantu perusahaan lebih kuat dan menjaga hubungan yang lebih berdaya guna.
Keuntungan Mengenal Tipe Kepribadian DISC
Baca Juga: Menangis di Pengadilan, Ini Alasan Nia Ramadhani Konsumsi Narkoba
1. Meningkatkan Kesadaran Diri
Perubahan yang membangun dimulai dengan mengenal pengetahuan diri (self-knowledge), pola dalam DISC ini menunjukkan tentang bagaimana cara menanggapi konflik, cara untuk memotivasi diri, mengelola stress dan cara memecahkan masalah.
2. Meningkatkan Kinerja Tim
Tim merupakan suatu bentuk kerjasama yang akan menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja yang moderen. Teori DISC mengajarkan tentang bagaimana caranya untuk memperbaiki komunikasi dan memahami antara satu dan lainnya.
Baca Juga: Klasemen Sementara Babak Perempat Final Liga 2 2021 di Grup X dan Grup Y
3. Menjadikan konflik agar lebih produktif