Alur Cerita yang Monoton
Alur cerita yang monoton, minim konflik, dan tidak adanya klimaks.
Hal ini cenderung membuat tokoh berada di zona nyaman juga patut dihindari oleh penulis naskah dengan genre fiksi.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Cappadocia, Keajaiban Alam di Turki yang Dikunjungi Thariq Halilintar
Mengapa? Karena karya fiksi dengan alur cerita seperti itu akan membuat pembaca merasa bosan.
Biasanya, para penikmat cerita fiksi akan membaca buku karena ingin mengetahui pengalaman, perjalanan, perjuangan, atau kehidupan lain yang tidak ia alami sendiri.
Jadi, sebaiknya penulis tidak membuat alur cerita yang flat atau monoton.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Semifinal Liga 2 2021: RANS Cilegon FC Promosi Ke Liga 1
Alur Cerita yang Mainstream
Hal yang patut dihindari oleh penulis fiksi adalah alur cerita yang mainstream dan pasaran. Artinya, alur cerita tersebut sudah berulang kali diangkat menjadi film, novel, cerpen, atau bahkan sinetron.
Hal tersebut patut dihindari karena akan membuat pembaca merasa bosan, kecuali kalau kamu menyisipkan sedikit plot twist dan mengubah alurnya.
Baca Juga: Wisata Sukabumi: Libur Nataru Sistem Ganjil Genap Diberlakukan di Beberapa Objek Wisata
Kalimat Pembuka yang Membosankan
Apakah kamu tahu, pemilihan kalimat pembuka yang tepat juga merupakan hal yang penting untuk beberapa pembaca?
Meski terlihat sepele, kalimat pembuka dalam suatu naskah merupakan hal penting yang menjadi kesan pertama bagi pembaca.