ENAMPAGI – Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah telah menetapkan tanggal 28 Februari sebagai peringatan Isra Mi'raj pada tahun ini.
Isra Mi'raj sendiri merupakan sebuah peringatan akan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan setelahnya naik menuju Sidratul Muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT.
Lalu sebenarnya seperti apakah makna peristiwa Isra Mi'raj bagi umat Islam?
Mengutip dari kanal Youtube Muhammadiyah Channel, Prof. Haedar Nashir menerangkan makna dari peristiwa Isra Mi'raj.
Baca Juga: Hasil Persib Bandung Vs Persela Lamongan: Maung Bandung Ditahan Imbang Laskar Joko Tingkir
Pertama Prof. Haedar Nashir mengatakan bahwa peristiwa Isra Mi'raj ada untuk menguji keimanan umat Islam.
Sebab pada waktu itu salah satu sahabat Nabi, yakni Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang pertama yang mempercayai peristiwa Isra Mi'raj.
“Pertama tentu Isra dan Mi'raj itu menguji keimanan orang Islam,” kata Prof. Haedar Nashir.
“Waktu itu Abu Bakar Ash Shiddiq orang yang pertama kali mempercayai Nabi menjalankan Isra dan Mi'raj,” lanjutnya.
Baca Juga: Harga HP Oppo Find X5 Pro Tembus Puluhan Juta, Memang Seperti Apa Spesifikasi Lengkapnya?
Namun tidak bagi kaum Quraisy, sebab bagi mereka peristiwa Isra Mi'raj merupakan sesuatu yang tidak bisa mereka pahami.
Bahkan kaum Quraisy sampai menuduh Nabi berohong sebab menurut mereka bagaimana mungkin hanya dalam satu malam bisa berjalan dari Makkah ke Baitul Maqdis dan setelahnya naik sampai Sidratul Muntaha.
Mereka menganggap bahwa nabi hanya mengada-ngada, tapi tidak bagi Abu Bakar Ash Shiddiq yang mempercayai peristiwa Isra Mi'raj sebagai bentuk dari keimanan.
Baca Juga: Siap Pamit Drama China City of Streamer Rilis Poster Timmy Xu dan Jing Tian
Selanjutnya Prof. Haedar Nashir juga mengatakan bahwa peristiwa Isra Miraj adalah sebagai bentuk wujud dari mujikzat dan anugrah Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW dalam mengemban risalah Islam.