Baca Juga: Anda Insomnia? Lakukan 5 Tips Ini Untuk Mengatasi Susah Tidur
Seorang wanita bernama Clara Zetkin, pemimpin 'Women Office' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman. Mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional.
Dia mengusulkan bahwa setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama yaitu Hari Perempuan, untuk mendesak tuntutan mereka.
Konferensi tersebut mengahadirkan 100 lebih wanita dari 17 negara. Mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub wanita pekerja dan termasuk tiga wanita pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Finlandia.
Baca Juga: Lirik Lagu Terbaru Camila Cabello – Bam Bam Featuring Ed Sheeran
Menyambut saran Zetkin dengan persetujuan bulat dan dengan demikian Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) adalah hasilnya.
Tahun 1911
Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen di Denmark pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional dihormati pertama kali di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada 19 Maret.
Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri demonstrasi IWD yang mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, untuk memegang jabatan publik dan mengakhiri diskriminasi.
Namun kurang dari seminggu kemudian pada tanggal 25 Maret, namun tragis pada 'triangle fire' di New York City lebih dari 140 wanita yang bekerja kehilangan nyawa, kebanyakan dari mereka imigran Italia dan Yahudi.
Peristiwa bencana ini menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang perburuhan di Amerika Serikat yang menjadi fokus acara Hari Perempuan Internasional berikutnya.
Baca Juga: Gala Live Show 6 – X Factor Indonesia: Dapat 5 Standing Ovation, Ruth Nelly Malah Tereliminasi
Tahun 1913 sampai 1914
Menjelang Perang Dunia I berkampanye untuk perdamaian, wanita Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada 23 Februari.