Dalam pernikahan, tidak ada yang namanya salah atau benar dan yang menang atau yang kalah.
Kita perlu bahkan boleh dibilang harus bisa saling evaluasi diri dan berupaya memperbaiki diri bila ingin meraih cita-cita memiliki rumah tangga yang nyaman dan membawa ketenangan.
Sebagai tambahan, kualitas dan kuantitas waktu dan perhatian terhadap keluarga juga sangat penting dan sangat menentukan terhadap kekompakan, keselarasan dan persatuan dalam sebuah keluarga.
Baca Juga: Bukit Cinta Bali, Destinasi Wisata untuk Menikmati Indahnya Panorama Gunung Agung
Demikian sedikit banyak realita pernikahan yang baru diketahui dan benar-benar terasa setelah memasuki kehidupan pernikahan.
Oleh sebab itu, jika kita memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi maka boleh lah ya sedikit diturunkan.
Untuk membangun pernikahan yang sehat, ideal, nyaman, bahagia, damai dan bahasa kebahagian semacamnya, sangat perlu usaha dan kerja keras yang nyata.
Baca Juga: Liburan ke Bali? Cobain Sederet Water Sport Part 2 ini!
Dan inilah yang sebaiknya dibangun dan diupayakan oleh seluruh tim inti pernikahan yaitu suami dan istri.
Nah, jika diantara kalian saat ini ada yang sedang memasuki kehidupan setelah pernikahan dan memahami bahwa realita-realita ini memang nyata adanya, berat dirasa dan sedih melanda maka jangan putus asa.
Jangan terlalu down, resapi saja.... istirahat sejenak untuk jalani setelahnya.
Baca Juga: Liburan ke Bali? Cobain Sederet Water Sport, Part 3!
Tidak apa-apa kadang kala merasa rapuh dan lelah untuk kemudian tampil kembali dengan suka cita.
Mari bersemangat dan menambah power lagi serta lebih bekerja keras untuk cita-cita mulia memiliki keluarga yang kita impikan. Semoga bermanfaat. ***