Selain karena jumlahnya yang lebih sedikit, penyerapan protein nabati pun tidak lebih baik dari protein hewani.
Baca Juga: Prediksi Wujud dari Mobil Generasi Baru Suzuki Swift 2023 yang Bikin Penasaran Banyak Orang!
Oleh karena itu, diet vegan dinilai kurang cocok untuk kelompok masyarakat yang sedang mengalami fase pertumbuhan, seperti anak-anak dan ibu hamil yang cenderung membutuhkan protein yang lebih besar untuk perkembangan janinnya.
Bagi kelompok masyarakat tersebut, diet vegan kurang disarankan karena dapat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan, seperti mengganggu fase pertumbuhan dan berisiko menyebabkan gangguan saraf bagi ibu hamil yang vegan.
Akan tetapi, di sisi lain diet vegan dapat menjadi alternatif pilihan bagi orang-orang yang sudah memiliki masalah kesehatan seperti obesitas, hipertensi, dan kolesterol.
Baca Juga: Bercucuran Air Mata! Drama Korea Keluarga ‘Pawn’ Cocok Untuk Hari Ayah
Pasalnya, prinsip diet vegan yang lebih mengutamakan protein nabati, membuat jenis diet ini mengandung lebih banyak serat dan sedikit lemak jenuh.
Sehingga menurut beberapa penelitian, diet ini dapat menurunkan populasi orang-orang yang menderita obesitas atau berat badan berlebih.
Selain itu, manfaat diet vegan lainnya bagi kesehatan adalah dapat menurunkan tekanan darah, trigliserid, kolesterol, LDL, dan meningkatkan HDL yang tentunya berdampak baik bagi tubuh.
Baca Juga: Mengingat Hari Ayah Nasional, Beberapa Quotes Ini Bisa Jadi Referensi!
Jadi diet vegan itu tidak selamanya lebih baik atau lebih sehat. Diet vegan memiliki dampak baik dan buruk, tergantung pada siapa yang menjalaninya.
Untuk itu, tidak dibenarkan jika menganggap diet vegan lebih sehat daripada diet yang lainnya, karena sebaik-baiknya diet adalah diet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.***