ENAM PAGI - Budaya jawa merupakan budaya yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Budaya ini merupakan salah satu budaya yang mempunyai banyak sekali jenisnya dan paling beragam di Indonesia.
Budaya Jawa terkenal dengan karakteristik yang religius, toleransi, non doktrin, akomodatif, dan optimis.
Keberagaman ini merupakan daya tarik tersendiri bagi orang yang baru mengenali budaya jawa.
Banyak sekali budaya jawa antara lain wayang, aksara jawa, candi, rumah adat, pakaian adat, dan lain sebagainya.
Salah satu budaya yang orang lain belum terlalu mengetahui adalah aksara Jawa. Aksara Jawa merupakan tulisan yang dipakai orang Jawa pada zaman dahulu.
Aksara Jawa merupakan budaya yang masih ada dan dipelajari dari dulu sampai sekarang dan mulai aktif digunakan selama kurang lebih 500 tahun pada abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-20.
Baca Juga: Manfaat Durian bagi Kesehatan Tubuh, Pencegah Penuaan Dini hingga Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Tradisi tulis aksara jawa biasanya terjadi di Yogyakarta dan Surakarta yang dimana merupakan pusat budaya jawa.
Aksara Jawa kini sudah semakin punah semenjak kemajuan teknologi sekarang. Cara untuk melestarikan budaya satu ini yaitu aksara jawa sangat mudah. Tidak harus ke Jawa dulu untuk mempelajarinya.
Karena kini banyak sekali edukasi tentang pembelajaran aksara Jawa melalui internet, Contohnya seperti media YouTube, Instagram, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Viral!! Arief Muhammad Lelang Udara dari Las Vegas, Sultan Rebutan Harganya Mencapai 210 Juta
Manfaat bagi kita dalam mempelajari aksara jawa adalah untuk lebih mengenal peninggalan leluhur kita, selain itu mempelajari aksara jawa juga bermanfaat untuk bangsa dikarenakan dengan melestarikan budaya di Indonesia, bangsa kita akan lebih dikenal oleh bangsa lain.
Artikel Terkait
Cara Merawat Kulit Wajah di Negara yang Mempunyai Iklim Tropis
Bahaya Mengoleskan Pasta Gigi untuk Luka Bakar
Viral!! Arief Muhammad Lelang Udara dari Las Vegas, Sultan Rebutan Harganya Mencapai 210 Juta
Manfaat Durian bagi Kesehatan Tubuh, Pencegah Penuaan Dini hingga Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Pariwisata Diprediksi Akan Kembali Normal di Awal 2022, Ridwan Kamil: 'Kita Move On Dari Pandemi ke Endemi'