Satu Dosis Vaksin Sputnik Light Asal Rusia Ampuh Lawan COVID-19 Varian Delta?

- Sabtu, 30 Oktober 2021 | 07:00 WIB
Ilustrasi. Penelitian dilakukan oleh para ilmuan di Rusia tentang efektivitas dosis tunggal vaksin Sputnik Light terhadap varian Delta virus COVID-19 (Pexels/Alena Shekhovtcova)
Ilustrasi. Penelitian dilakukan oleh para ilmuan di Rusia tentang efektivitas dosis tunggal vaksin Sputnik Light terhadap varian Delta virus COVID-19 (Pexels/Alena Shekhovtcova)

ENAMPAGI - Para ilmuwan di Pusat Penelitian Nasional untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi, N.F. Gamaley, bagian dari Kementerian Kesehatan Rusia menerbitkan hasil studi mereka tentang vaksin Sputnik Light.

Para ilmuan tersebut mempublikasi hasil penelitian tentang efektivitas dari pemberian dosis tunggal vaksin Sputnik Light, komponen pertama vaksin Sputnik V.

Penelitian tersebut ditujukan untuk membuktikan efektivitas vaksin Sputnik Light terhadap virus COVID-19 varian Delta di Moskow, Rusia.

Untuk menilai efektivitas dosis tunggal vaksin vektor Sputnik Light berdasarkan adenovirus Ad26 terhadap varian Delta, para peneliti menggunakan data vaksinasi yang terdaftar di Moskow dan statistik tentang kejadian COVID-19 di sana.

Baca Juga: Diduga Melakukan Penganiayaan Terhadap Yolanda Hadid, Hubungan Zayn Malik dan Gigi Hadid jadi Merenggang

Adenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi di saluran pernapasan atas, saluran pencernaan, mata, dan sistem saraf.

Penaksiran tersebut menjadi mungkin karena faktanya, dari awal Mei hingga akhir Juni 2021, pengujian massal (tes IHLA) dilakukan di antara orang-orang Moskow untuk mengetahui keberadaan antibodi IgG terhadap domain RBD dari protein-S virus corona.

Hal ini memungkinkan para peneliti untuk menentukan karakteristik penting dari kelompok kekebalan—termasuk seropositiv (hasil positif dari tes serum darah) warga Moskow—yang menunjukan angka 45 persen di awal Juli 2021.

Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Bersejarah yang Berisi Saksi Bisu Kejadian Kelam di Indonesia

Tanpa mengetahui tingkat kelompok kekebalan yang ada, tidak mungkin untuk menghitung efektivitas vaksin.

Tingkat kekebalan yang dimaksud di sini adalah ukuran lapisan imuniti dari pembentukan populasi yang tercipta dari penyakti atau vaksinasi sebelumnya.

Para ilmuan tersebut mencatat bahwa penggunaan vaksin sekali suntik atau dosis tunggal sangat menjanjikan di masa depan.

Baca Juga: Akhiri 'Kerja Sepi', Anis Matta: Saatnya Kita Datang dan Menyapa Rakyat untuk Lakukan Perubahan

Dengan kata lain, program penyederhanaan vaksinasi akan menciptakan sebuah kemudahan dan kenyamanan bagi lebih banyak orang di dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X