ENAMPAGI - Kita tidak bisa memungkiri bahwa pandemik yang disebabkan virus Covid-19, telah banyak merubah keadaan dan gaya hidup orang.
Muncul kebersamaan saling berbagi dengan sesama, untuk saling meringankan kesulitan orang lain menurut kemampuan masing-masing.
Namun masih ada beberapa orang tanpa menyadari bahwa ia telah memperlihatkan gaya hidup hedonisme. Apa itu hedonisme?
Hedonisme adalah pandangan yang menganggap bahwa tiap kesenangan dan kenikmatan dalam bentuk materi, merupakan tujuan utama di dalam hidup seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Baca Juga: Babak 16 Besar Pertandingan Hylo Badminton Open 2021, Berikut Line Up dan Pemain Indonesia
Hedonisme (Bahasa Yunani) adalah hedone yang berarti kesenangan. Gaya hidup hedonisme bisa terjadi karena ada faktor yang mempengaruhinya.
Lalu bagaimana ciri-ciri orang yang memiliki gaya hidup hedonisme:
- memiliki pandangan bahwa tujuan di dalam hidupnya adalah hanya untuk kesenangan dan kenikmatan sendiri saja.
- tidak memperdulikan kebahagiaan dan kepentingan orang lain. Sehingga membuatnya menjadi pribadi yang egois.
- tidak merasa puas dengan apa yang telah ia miliki.
- memiliki sifat konsumtif Membeli barang-barang untuk kesenangan, bukan kebutuhan.
- memilki sifat diskriminatif dan sombong.
- melihat orang lain berdasarkan hartanya dan merasa dirinya lebih baik dari orang lain.
Baca Juga: Pecinta Game Battle Royale Wajib tau! Kode Redeem FREE FIRE Terbaru
Perilaku hedonisme akan cenderung memiliki dampak negatif dibandingkan dampak positif. Lantas apa dampak perilaku dan gaya hidup hedonisme terhadap lingkungan sekitarnya:
- Individualisme
- konsumtif
- egois
- pemalas
- tidak bertanggungjawab
- Boros
Agar kita tidak terjebak dengan perilaku dan gaya hidup hedonism, maka kita bisa menghindarinya. Ada beberapa cara untuk menghidari gaya hidup hedonisme, yaiu:
- bersyukur dengan apapun yang dimiliki saat ini
- selektif dalam memilih teman
- berusaha hidup dengan sederhana
- menentukan skala prioritas di dalam hidupnya
Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga 2 2021: PSG Pati Harus Puas Bermain Imbang dengan Persis Solo
Di masa pandemi akibat Covid-19 sebagian besar masyarakat tentu lebih banyak mencari hiburan sederhana atau di rumah saja.
Menurut Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Adiyana Slamet hendaknya tayangan dalam televisi pun menghentikan tayangan gaya hidup mewah dan glamour.
Terlebih dalam situasi sulit karena pandemi. Lebih mengedepankan rasa empati di masa sulit seperti ini. ***(Yuni//GMM)
Artikel Terkait
Satelit Bank BRI Sebagai Jaringan Komunikasi Jangka Panjang Ditinjau Dalam Perspektif Al-Quran
Naik Pesawat Cukup Syarat Antigen Saja, Berlaku Mulai 3 November 2021
Kabar Duka, Pesinetron Hanna Kirana Meninggal Dunia
Jenderal TNI Andika Perkasa Calon Tunggal Panglima TNI yang Diusulkan Presiden ke DPR Berikut Rekam Jejaknya
Peringatan Dini Cuaca di Indonesia hingga Prakiraan Hujan untuk Wilayah Jabodetabek Pada 3 – 8 November 2021