Kamu Wajib Tahu! Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Laki-Laki

- Kamis, 25 November 2021 | 08:00 WIB
Kamu Wajib Tahu! Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Laki-Laki (pexels.com / Andres Ayrton)
Kamu Wajib Tahu! Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Laki-Laki (pexels.com / Andres Ayrton)

ENAMPAGI - Apakah sobat Enampagi.id pernah mendengar kalimat atau perlakuan seperti ini, “Kamu kan pria, jangan menangis dong” atau kalimat “Kalau laki-laki itu nggak boleh menangis” atau bahkan kamu sendiri yang mengalaminya?

Jika kamu pernah mendengar atau mendapatkan perlakuan tersebut, maka ini sudah termasuk ke dalam toxic masculinity, loh sobat.

Lantas, apa sih toxic masculinity itu?

Toxic masculinity merupakan suatu pemikiran yang beredar bebas di masyarakat maupun lingkungan sosial, yang mana dikaitkan dengan nilai-nilai yang harus ada pada pribadi seorang laki-laki.

Baca Juga: Wisata Kuliner Yogyakarta: 6 Rekomendasi Gudeg Jogja yang Wajib Dicoba

Biasanya nilai-nilai ini dikaitkan dari segi sifat, fisik, pemikiran, maupun tingkah laku dari seorang laki-laki. Misalnya, ia harus menunjukkan kekuatannya, kekuasaannya, dan pantang mengekspresikan emosinya.

Namun, ironisnya, justru pemikiran ini ditanamkan pada laki-laki sejak ia masih kecil oleh keluarga ataupun orang terdekat di sekitarnya, sehingga tertanam di alam bawah sadar sampai dewasa nanti.

Sebenarnya, maskulin itu merupakan karakteristik yang baik, tapi ini menjadi sebuah toxic atau salah, saat ada sebuah tuntutan kalau laki-laki itu harus menunjukkan maskulinitasnya demi menghindari stigma ‘laki-laki yang lemah’.

Baca Juga: Lirik lagu ‘Rumah yang Baru’ – Mawar de Jongh x Adikara Fardy x Dee Lestari, OST buku ‘Rapijali’

Padahal, laki-laki juga tak selamanya bersifat wibawa, tangguh atau karakteristik jantan lainnya. Bisa saja dia memiliki sifat yang lembut, gentle, ramah, atau bahkan sensitif. Hal ini bukanlah sesuatu yang salah pada laki-laki.

Jika toxic masculinity ini dibiarkan saja, dampaknya bisa sampai memengaruhi mental seorang laki-laki, loh sobat Enampagi.id, seperti beberapa hal berikut ini:

1. Merasa kuat dan bisa menindas perempuan atau orang yang lebih lemah

Baca Juga: Lirik lagu ‘Rumah yang Baru’ – Mawar de Jongh x Adikara Fardy x Dee Lestari, OST buku ‘Rapijali’

Biasanya memiliki anggapan bahwa gender laki-laki adalah di atas segalanya, dan ketika melakukan tindakan, cenderung dirinya merasa benar, sebab ia adalah seorang laki-laki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Pradesa Subekti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X