ENAMPAGI – Toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat, biasanya ditandai dengan adanya pertengkaran. Hal yang wajar memang, dalam sebuah hubungan terjadi pertengkaran.
Namun, jika pertengkaran ini sudah disertai dengan kekerasan dari salah satu pihak atau pasangan, maka ini pertanda hubungan kamu tidak sehat, atau dikenal toxic relationship.
Anehnya, tak sedikit orang yang memilih bertahan walau sudah jelas terjadi toxic relationship. Jika sobat Enampagi.id termasuk salah satunya, maka kondisi ini dikenal dengan trauma bonding.
Tanda yang biasanya terjadi pada trauma bonding dalam toxic relationship, adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Indonesia Open 2021: Greysia-Apriyani Melaju ke Final usai Kalahkan Ganda Thailand
- Mencoba untuk menutupi tindakan pelaku dari orang lain
- Membela pelaku dan menjauhkan diri dari orang-orang yang hendak memberi bantuan
- Keberatan untuk meninggalkan pelaku, meskipun sadar sudah menjadi korban kekerasan
- Setuju dengan alasan pelaku melakukan kekerasan maupun tindakan buruk lainnya
- Menjadi defensif atau marah, jika orang lain ikut campur untuk menghentikan tindakan pelaku
Baca Juga: Ini Calon Nama Chipset Snapdragon Terbaru, Bukan Snapdragon 898!
Faktor yang menjadi penyebab trauma bonding, yaitu mengalami keterikatan atau ketergantungan dengan pelaku.
Misalnya, pelaku kekerasan selama ini merupakan orang yang selalu men-support ketika korban memiliki masalah dalam hidupnya.
Faktor penyebab lainnya adalah korban merasa tidak tenang jika tak ada pelaku di sampingnya. Kondisi ini akhirnya memicu trauma bonding, karena korban menganggap hanya pelaku saja yang mengerti perasaannya.
Artikel Terkait
9 Bahasa Gaul Tentang Cinta yang Sudah Ada Sejak Dulu
Fobia Kamu Ternyata Bisa Menjelaskan Sifat, Berikut Penjelasannya
7 Tips yang Perlu Dipersiapkan untuk Kamu yang Konsultasi ke Psikolog
Lakukan 8 Kebiasaan Ini! Demi Kesehatan Mental Kamu
7 Kata ini Bisa Melawan Rasa Insecure Kamu
Kamu Wajib Tahu! Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Laki-Laki