9 Perawatan Medis Baru untuk Spinal Cord Injury, Penyakit yang Dialami Laura Anna sebelum Meninggal Dunia

- Rabu, 15 Desember 2021 | 22:00 WIB
Foto X-Ray Tulang Belakang, ilustrasi. Spinal Cord Injury, penyakit yang diderita Laura Anna sebelum meninggal dunia, inilah perawatan baru untuk penyakit  cedera tulang belakang (Pexels/Cottonbro)
Foto X-Ray Tulang Belakang, ilustrasi. Spinal Cord Injury, penyakit yang diderita Laura Anna sebelum meninggal dunia, inilah perawatan baru untuk penyakit cedera tulang belakang (Pexels/Cottonbro)

ENAMPAGI - Spinal Cord Injury yang dialami selebgram Edelenyi Laura Anna sebelum meninggal dunia menjadi perhatian utama saat ini.

Di tahun 2021 ini, setidaknya ada 9 jenis perawatan baru untuk Spinal Cord Injury yang disarankan oleh dunia medis, seperti yang dialami oleh Almarhumah Laura Anna.

Cedera yang dialami Laura Anna setelah kecelakaan mobil dengan pasangan kekasihnya, Gaga Muhammad, sekitar 2 tahun yang lalu itu dalam dunia medis dikenal dengan sebutan Spinal Cord Injury alias Cedera Tulang Belakang.

Di tahun 2021 belakangan, setidaknya ada sekitar 9 hal baru dalam perawatan bagi orang yang mengalami Spinal Cord Injury.

Baca Juga: Resmi!! Persija Datangkan Ichsan Kurniawan, Begini Statistiknya

Dilansir dari badan kesehatan dunia atau WHO, setiap tahunnya ada 250 hingga 500 ribu orang di seluruh dunia menderita Spinal Cord Injury atau cedera tulang belakang, yang dapat berasal dari trauma, penyakit, atau degenerasi.

Cedera tulang belakang dikaitkan dengan resiko pelemahan kondisi pasiennya seperti, mengancam trombosis vena dalam, infeksi saluran kemih, osteoporosis, nyeri kronis, komplikasi pernapasan, hingga resiko kehilangan nyawa.

Dibutuhkan perawatan akut, rehabilitasi, dan pemeliharaan kesehatan berkelanjutan untuk pencegahan dan pengelolaan kondisi orang dengan Spinal Cord Injury.

Baca Juga: Samsung Galaxy M33 5G Terbaru Tengah Dipersiapkan, Punya Baterai Segini!

Dan ini adalah 9 pembaruan dalam perawatan Spinal Cord Injury, dikutip dari beckersspine.com, diantaranya:

1. Pasien Disuntik dengan Sel Stem dari Sumsum Tulang Belakangnya Sendiri

Menurut sebuah penelitian dari "Journal of Clinical Neurology and Neurosurgery", tiga belas pasien dengan cedera tulang belakang non-penetrating yang disuntik dengan sel stem dari sumsum tulang belakangnya sendiri mengalami peningkatan fungsi motorik utama yang signifikan, dan tidak ada efek samping utama yang dilaporkan.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Demi Waktu' yang Dipopulerkan Grup Band Ungu, Maafkan Aku Menduakan Cintamu

2. Pengembangan Aplikasi Software Teknologi untuk Mempelajari Pengobatan dengan Teknik Stimulasi Epidural

National Institute of Health memberikan dana hibah sebesar 7,8 juta dollar Amerika Serikat ke University of Louisville dan Medtronic, untuk meneliti dan mengembangkan pengobatan cedera tulang belakang.

Metode yang dipakai adalah Stimulator Epidural di sumsum tulang belakang Intellis, yang terintegrasi dengan dengan sebuah software, dimana fokusnya adalah meningkatkan kontrol fungsi lokomotor dan kandung kemih.

Baca Juga: BREAKING! Chansung 2PM Umumkan akan Segera Menikah dan Berita Kehamilan sang Kekasih

3. Vanta, Medtronic's Recharge-Free Neurostimulator Implantable

Sebuah teknologi SureScan Medtronic yang menyediakan akses MRI ke seluruh tubuh pasien, dan AdaptiveStim-nya

Alat tersebut memungkinkan penyesuaian stimulasi otomatis untuk mempertahankan dosis optimal bagi pasien, dimana perawatan ini juga sudah mendapat lampu hijau dari FDA.

Baca Juga: Penyanyi Muda Berbakat Billie Eilish Mengaku Kecanduan Pornografi Sejak Umur 11 Tahun

4. Medtronic's Differential Target Multiplexed Program

Program ini mendaftarkan sekitar 1.700 pasien di bulan Februari 2021 lalu, yang sedang memeriksa hasil jangka panjang untuk memahami efek dari program Medtronic's Differential Target Multiplexed bagi Spinal Cord Stimulation.

Terapi yang awalnya dikembangkan oleh Stimgenics lalu diakuisisi oleh Medtronic pada tahun 2020 lalu ini akan memilihkan pemrograman yang digunakan untuk merawat pasien dengan nyeri kronis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X