Wow! WFH Menyebabkan Insomnia pada Pekerja Berusia Muda, Apakah Benar?

- Rabu, 11 Mei 2022 | 10:30 WIB
Menurut penelitian dari Asosiasi Inggris untuk Konseling dan Psikoterapi (BACP), bekerja dari rumah berpengaruh pada kesehatan mental dan pola tidur masyarakat. (pixabay.com @StartupStockPhotos)
Menurut penelitian dari Asosiasi Inggris untuk Konseling dan Psikoterapi (BACP), bekerja dari rumah berpengaruh pada kesehatan mental dan pola tidur masyarakat. (pixabay.com @StartupStockPhotos)

ENAMPAGI - Istilah WFH (Work From Home) yang berarti bekerja dari rumah sangat populer belakangan ini, apalagi di masa pandemi sekarang.

Di masa pandemi, tak hanya sekolah yang menetapkan sistem belajar online (belajar dari rumah). Namun kegiatan perkantoran juga menerapkan sistem bekerja dari rumah (WFH).

Bekerja dari rumah bisa memberikan banyak manfaat. Dengan melakukan WFH, seorang pekerja bisa menjadi lebih fleksibel dan bisa menghemat waktu, yang biasanya dihabiskan di perjalanan untuk bolak balik ke kantor.

Namun, ada kerugian yang didapat dari WFH. Menurut penelitian dari Asosiasi Inggris untuk Konseling dan Psikoterapi (BACP), bekerja dari rumah berpengaruh pada kesehatan mental dan pola tidur masyarakat.

Baca Juga: Indonesia Berduka, Tokoh Bangsa Lily Wahid Adik Kandung Gusdur Meninggal Dunia

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 40 persen orang-orang yang bekerja dari rumah, menghabiskan lebih banyak waktu di rumah atau di kamar tidur, berarti mereka mengalami kesulitan tidur (insomnia), dan kebanyakan orang yang usianya lebih muda yang mengalami insomnia.

Hampir setengah populasi Inggris mengatakan bahwa, pola tidur mereka berubah karena dampak dari pandemi Covid-19.

Menurut data survei yang dikumpulkan online dari 5.136 orang dewasa, oleh YouGov pada Februari 2022, responden yang lebih muda jauh lebih mungkin mengalami gangguan tidur daripada orang yang lebih tua.

Baca Juga: Berlayar Perdana di Eropa saat Musim Panas 2022, Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Tiba di Spanyol

Lebih dari setengah responden (56 persen) yang berusia 16-24 tahun mengatakan bahwa, pola tidur mereka terpengaruh secara negatif dibandingkan sepertiga (34 persen) dari responden yang berusia 65 tahun ke atas.

Orang yang lebih muda pun yang berada di rentang usia 16-24 tahun, melaporkan bahwa mereka tidak bisa bangun di pagi hari.

Alasan paling umum yang diberikan oleh para responden, atas apa yang menyebabkan pola tidur mereka terganggu ialah kekhawatiran, dan kekhawatiran tersebut menghentikan mereka untuk bisa tertidur.

Baca Juga: Jadi Penjualan Tergila Hingga 11,4 JT. Manga Spy X Family Jadi Paling Populer

Para peneliti mengungkapkan bahwa 16 persen masyarakat, kehilangan waktu tidur karena meningkatnya biaya hidup yang mengharuskan mereka memilih untuk bekerja daripada beristirahat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nur Kholifah

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X