7 Realita Pernikahan yang Baru Diketahui Setelah Menikah, Siap-Siap Ya Kamu!

- Kamis, 8 September 2022 | 21:00 WIB
Keluarga Bahagia dan realita pernikahan yang kerap terjadi (tirachardz via freepik.com)
Keluarga Bahagia dan realita pernikahan yang kerap terjadi (tirachardz via freepik.com)

ENAMPAGI – Satu hal yang pasti, ternyata realita pernikahan setelah benar-benar memasuki kehidupan setelahnya banyak mengubah persepsi tentang pernikahan dan rumah tangga yang kita punya sebelum menikah.

Sedangkan baik buruknya persepsi tersebut tergantung dari cara kita sendiri dalam menyikapi realita pernikahan di tiap perjalanan berumah tangga.

Disadari atau tidak dan diakui atau tidak, ada beberapa realita pernikahan yang baru diketahui setelah kita menikah.

Mungkin, sebagian dari kalian yang sudah menikah pun merasakannya. Dan bagi kalian yang belum menikah, jangan takut dan jangan risau. Menikah tidak semenakutkan itu, namun juga tak sebercanda itu.

Baca Juga: Rekomendasi Waterpark Terbesar dan Terbaik di Indonesia Part 3, Nomor 3 Mengusung Konsep Luar Negeri!

Inilah realita pernikahan yang baru diketahui dan benar-benar terasa setelah menikah :

1. Pernikahan bukan jawaban untuk mencari kebahagiaan diri

Perihal pernikahan dan berumah tangga, faktanya memang bukan jawaban untuk mencari kebahagiaan diri masing-masing.

Dengan kata lain, kebahagiaan yang diharapkan dan diimpikan, perlulah dibangun bersama secara sadar atau nyata dan mengupayakannya dalam setiap langkah serta visi misi kita bersama pasangan supaya kebahagiaan yang didambakan tersebut benar-benar terealisasi sehingga kita punya keluarga kecil yang bahagia, tenang, damai dan harmonis.

Baca Juga: Sinopsis Film 'Gold' Bergenre Adventure dan Aksi, Tayang 8 September 2022 di Bioskop Trans TV Pukul 23.30 

2. Cinta saja tidak cukup

Bener deh! Cinta saja faktanya tidaklah cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan pernikahan dan rumah tangga.

Banyak faktor lain yang juga perlu diperhatikan dan dilakukan agar cinta yang dimiliki kedua pasangan ini benar-benar membuahkan kebahagiaan.

Dukungan faktor lain dalam membina keluarga yang bahagia contohnya adalah seperti kejujuran, kepercayaan, komunikasi, keterbukaan, perhatian, pengertian dan keinginan kuat untuk saling menjaga dan memiliki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wahidah Sofariah Asaroh

Sumber: Instagram @kejarmimpikeluarga.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X