ENAMPAGI - Bayi tabung merupakan salah satu metode reproduksi berbantu untuk mempertemukan sperma dengan ovum di luar tubuh manusia.
Bayi tabung juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan bagi sebagian pasangan yang memiliki permasalahan reproduksi.
Bayi tabung atau disebut juga in vitro fertilization (IVF) ini adalah pembuahan di luar tubuh. Menurut dr. Yassin dalam salah satu video di YouTube RS Pondok Indah, setelah terjadi pembuahan sekitar dua sampai tiga embrio akan ditanam ke rahim si ibu.
Bayi tabung (IVF) diperlukan apabila:
1. Faktor sperma, terjadi gangguan atau permasalahan pada kesuburan pria misal azospermia
2. Sumbatan saluran telur, terjadi sumbatan pada kedua saluran telur (ovum) karena adanya kerusakan atau sumbatan
3. Endometriosis (kista coklat), merupakan suatu kondisi yang dapat menimbulkan gangguan kesuburan yang mempengaruhi kepada kualitas sel telur serta kualitas embrio
4. Gangguan pematangan telur, terutama terhadap kondisi pematangan telur yang sudah melakukan terapi secara bertahap
5. Unexplainned Infertility, gangguan kesuburan yang belum diketahi penyebabnya
6. Cadangan telur rendah, penyebabnya bermacam-macam salah satunya karena faktor usia
Baca Juga: Hasil Copa del Rey 2023 Hari ini 20 Januari 2023, Barcelona dan Real Madrid Kompak Raih Kemenangan
"Perkembangan teknologi bayi tabung juga dapat diaplikasin kepada berbagai kondisi lain selain yang saya sebutkan tadi di luar misalnya kondisi reproduksinya", ucap dr. Yassin.
Faktor lain diperlukannya bayi tabung yaitu adanya preservasi kesuburan, infeksi (hepatitis b dan hepatitis c), pencegahan penyakit genetik, disfungsi seksual, dan vaginismus.
Terdapat delapan tahapan yang terdapat pada proses bayi tabung yaitu:
1. Tahap pertama yaitu USG dan cek hormon, dilakukan pada saat haid hari ke dua
2. Tahap kedua yaitu penyuntikkan rFSH/hMG, dilakukan pada hari ke dua haid
3. Tahap ketiga yaitu penyuntikkan obat penekan hormon, dilakukan saat haid hari ke enam
4. Tahap keempat sampai keenam yaitu ovum pick up (panen telur), fertilisasi dan kultur embrio
5. Tahap ke tujuh yaitu transfer embrio, tindakan mengembalikan embrio ke rahim ibu
6. Tahap ke delapan yaitu menunggu hasil, selama 14 hari setelah penanaman embrio akan dilakukan cek hormon dalam darah untuk menentukan apakah terjadi kehamilan atau tidak.
Baca Juga: Ide Jualan Viral 2023! Korean Cake Bisa Untung Sampai dengan 109 Persen Lho, Simak Perhitungannya
Pada proses bayi tabung umumnya akan mendapatkan banyak sel telur yang akan menghasilkan embrio lebih. Embrio yang sehat dan terbaik akan disimpan atau dibekukan yang dapat di transfer kembali apabila terjadi kegagalan atau untuk anak selanjutnya.
"Jadi embrio ini dapat disimpan beku di fasilitas dengan nitrogen -196 derajat yang nantinya dapat di transfer kembali dikemudian hari", jelas dr. Yassin.
"Kita lihat bahwa bayi tabung dapat memberikan keberhasilan terapi hingga mencapai 40% bahkan lebih dengan teknologi yang terkini bahkan mencapai 50% terutama pada usia-usia dibawah 35 tahun", tutur dr. Yassin.
Baca Juga: Destinasi Wisata Bukit Tengtung Spektakuler di Banyumas, Tempat dengan Glamping yang Super Unik Lho!
Artikel Terkait
Tips Mengatur Keuangan Keluarga bagi Pasangan Suami Istri agar Tidak Boros
4 Cara Komunikasi dengan Pasangan, Bisa Menyelamatkan Kehancuran Hubungan Anda
Program Anak Perempuan, dr. Ardiansjah: Pakai Jeruk Nipis bisa jadi Anak Cewek? Simak Penjelasannya Disini!
Begini Progam Anak Laki-Laki, Benar Tidak ya Pakai Air Kelapa Muda? Simak Ulasan Berikut!
Akurat! Begini Cara Program Jenis Kelamin Hasilnya Terjamin. Intip Penjelasannya Disini!
Inseminasi menjadi Alternatif Kehamilan, dr. Yassin: Peluang Terjadinya Kehamilan itu akan Meningkat!