sport

Perayaan Peparnas 2024 di Solo, Panggung Penyandang Disabilitas Unjuk Keahlian di Bidang Olahraga Nasional.

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Poster Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024. ((Instagram.com/@peparnas.id))

Berkaca dari perhelatan Peparnas 2024, Kemenpora mempunyai cita-cita besar pada pembangunan olahraga di Indonesia.

Salah satunya, membawa Indonesia masuk pada lima besar dunia pada Paralimpiade tahun
2044 mendatang.

Salah satunya, Kemenpora ingin membawa Indonesia masuk pada lima besar dunia pada
Paralimpiade tahun 2044 mendatang.

Terbaru, prestasi dari para atlet yang berlaga di Paralimpiade 2024 telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Baca Juga: Mencermati Siasat Guru MAN Gorontalo yang Berhubungan Seks dengan Siswinya: Begini Modus 'Grooming' yang Rawan Pelecehan Seksual.

Mari mengintip prestasi Indonesia di ajang Paralimpiade 2024 Paris yang selesai digelar pada 8 September 2024 lalu.

Simbol Kemajuan Atlet Disabilitas Indonesia

Menpora Dito memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian prestasi Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris.

Capaian itu dinilai Dito sebagai simbol atas kemajuan dalam pembinaan atlet disabilitas di
Indonesia.

"Torehan sejarah baru tercipta. Pencapaian ini bukan hanya yang terbaik sepanjang partisipasi Indonesia dalam Paralimpiade," kata Dito di Istana Merdeka, Jakarta, pada 11 September 2024 lalu.

Dito juga mengungkap, Tim Merah Putih yang bertanding di ajang Paralimpiade 2024 Paris itu berhasil membawa pulang 4 medali dengan rincian 1 emas, 8 perak, dan 5 perunggu.

Menpora menyoroti pencapaian itu juga berkat komitmen pemerintah dalam membangun
Paralympic Training Center di Karanganyar, Jawa Tengah.

"Keberadaan pusat pelatihan ini akan semakin meningkatkan prestasi para atlet paralimpik Indonesia di masa yang akan datang, memperkuat fondasi pembinaan olahraga disabilitas Tanah Air," tegasnya.

Upaya-upaya pembinaan olahraga bagi penyandang disabilitas juga pernah dilakukan terhadap personel Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI, yang dimulai pada tahun 1972 silam.

Kala itu, Kemhan dan TNI bekerja sama dengan RS Fatmawati dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk melatih para atlet nasional khusus penyandang disabilitas.

Halaman:

Tags

Terkini

Mengapa Banyak Pemain Bola Pindah ke Liga Arab?

Rabu, 27 Desember 2023 | 14:00 WIB