Tidak biasa bagi seorang manajer yang sebelumnya mengakhiri masa jabatannya di Premier League dengan dipecat oleh Tottenham hampir empat tahun yang lalu.
Pochettino masih memiliki reputasi yang baik di liga utama, dengan penurunan performa Spurs sejak ia pergi membantu menjelaskannya.
Baca Juga: Rizky Febian dan Mahalini Raharja Melangkah Menuju Pelaminan, Inilah Nasihat dan Harapan Sule
Namun, meskipun Pochettino pantas mendapat pujian atas pekerjaannya di Spurs, termasuk mencapai final Liga Champions pada 2019.
Ia akhirnya gagal membawa pulang trofi yang dinantikan di London utara selama lima tahun menjabat, catatan seperti itu tidak akan ditoleransi di Chelsea.
Pochettino memutuskan paceklik trofinya di Paris Saint-Germain, dengan memenangkan Piala Prancis pada 2021 dan Ligue 1 setahun setelahnya.
Tetapi dia juga dipecat oleh klub Prancis tersebut dan telah menganggur sejak musim panas lalu.
Bagi seorang pelatih elit, itu waktu yang cukup lama untuk menjauh dari manajemen klub sehari-hari.
Baca Juga: Tanpa Kedua Anaknya, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Berangkat Haji
Sementara fakta bahwa Unai Emery masih di Arsenal dan Frank Lampard baru saja memulai masa jabatannya sebagai pelatih Chelsea saat Pochettino meninggalkan Spurs menunjukkan seberapa lama ia telah absen dari Liga Primer.
Tekanan berat bagi seluruh pihak
Tekanan pada Pochettino sudah jelas, tetapi tekanan itu lebih berat bagi para pemilik baru mereka.
Sejak pengambilalihan mereka musim panas lalu, Todd Boehly dan Behdad Eghbali telah mengawasi salah satu musim yang paling kacau dan tidak berhasil dalam sejarah terkini Chelsea.
Setelah melihat keputusan mereka untuk memecat pelatih kepala pemenang Liga Champions, Thomas Tuchel, dan menggantikannya dengan Graham Potter gagal total.
Baca Juga: Inilah 8 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Membuat Anda Gemuk!