ENAMPAGI - Stadion Jakarta International Stadium (JIS) menyandang predikat sebagai stadion terbesar dan tercanggih bahkan tertinggi di Indonesia.
Namun meskipun memiliki berbagai keunggulan, hingga kini tidak ada pun satu laga resmi yang dipertandingkan di stadion ini, baik pertandingan Persija Jakarta maupun laga Timnas Indonesia.
Stadion ini justru lebih sering digunakan konser dan laga sepak bola persahabatan, padahal biaya pemeliharaan stadion ini sangatlah mahal yaitu sebesar 60 miliar rupiah per tahun.
Lalu apa yang menyebabkan Stadion Jakarta International Stadium (JIS) jarang digunakan? berikut beberapa ulasannya.
Baca Juga: Jadi Favorit Para Pendaki, Inilah Beberapa Informasi Penting Terkait Gunung Lawu
1. Akses Dan Transportasi Yang Masih Buruk
Berlokasi di Papanggo Tanjung Priok Jakarta Utara, wilayah ini memiliki lebar jalan yang cukup sempit, lebar jalan di sini hanya sekitar 8 hingga 10 meter.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan jalan-jalan di pusat Kota Jakarta yang memiliki lebar hingga 30 meter.
Terbukti ketika JIS dipakai konser Dewa 19 pada Februari 2023 lalu, kawasan sekitar JIS dilanda macet hingga berjam-jam.
Jalan di sekitar JIS tidak mampu menampung membludaknya pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi.
Baca Juga: 5 Makanan yang Baik Bagi Penderita Asam Lambung
Dengan adanya masalah ini pemerintah DKI Jakarta pun memberikan solusi dengan melebarkan jalan sekitar JIS.
Di awal pembangunan JIS untuk mengintegrasikan transportasi umum dengan stadion sehingga setiap pengunjung diharapkan menggunakan transportasi umum ketika berkunjung ke JIS.
Namun hingga kini belum ada transportasi umum di sekitar JIS, stasiun kereta yang direncanakan dibangun di samping JIS hingga kini masih belum berfungsi.