Baca Juga: Telaga Bedakah, Destinasi Wisata Alam Dengan View Terindah di Wonosobo Jawa Tengah
3. Aremania Turun Ke Lapangan Hingga Memburu Para Pemain dan Official
Aremania yang tidak terima tim nya mengalami kekalahan akhirnya langsung turun ke lapangan untuk membuat kerusuhan dan langsung memburu para pemain dan tim official hingga membahayakan keselamatan para pemain.
Namun para pemain Persebaya pada saat kejadian langsung meninggalkan area stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil barracuda milik Polri.
Kerusuhan tidak terkendali setelah suporter melemparkan flare dan benda - banda lainnya hingga bentrok antar suporter tidak terelakkan.
4. Petugas Polisi Menembakkan Gas Air Mata
Untuk membendung kerusuhan tersebut petugas polisi menembakkan gas air mata ke arah penonton hingga suporter bola yang terdiri dari wanita dan anak - anak menjadi panik dan berusaha menyelamatkan diri.Total 13 unit kendaraan polisi rusah dan 10 diantaranya adalah kendaraan dinas.
5. Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah BRI Liga 1 Musim Ini
Atas kerusuhan yang menewaskan 127 orang dan 180 orang luka - luka, tim Arema FC dilarang untuk menjadi tuan rumah selama sisa pertandingan BRI Liga 1 pada musim ini.
"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti," kata Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing yang menjabat sebagai Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
6. Pertandingan BRI Liga 1 Dihentikan Sementara Selama 1 Minggu Kedepan
Menanggapi kerusuhan tersebut ketua PSSI ,Mochammad Iriawan mengatakan pertandingan BRI Liga 1 dihentikan untuk sementara selama 1 minggu kedepan.
Namun ketua PSSI Mochammad Iriawan tidak merinci apakah aturan tersebut mulai berlaku hari ini tanggal 2 Oktober 2022 atau 3 Oktober 2022.