Noken Menjadi Sourvenir yang Banyak Dicari Pada Pergelaran PON XX Papua

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Penjual Noken (Kemenparekraf)
Penjual Noken (Kemenparekraf)

ENAMPAGI – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua sangat berpengaruhi kepada para pelaku ekonomi yang berjualan disekitar tempat berlangsungnya pertandingan.

Berbagai macam produk khas Bumi Cendrawasih pula sukses mencuri atensi berkat keunikannya, salah satu yang sering dicari banyak wisatawan yaitu Noken.

Noken ialah tas tradisional khas asli Papua berupa jaring-jaring yang dibuat dari kayu tumbuhan ataupun daun yang dikeringkan jadi tali-tali yang kokoh.

Umumnya tas ini terbuat oleh mama Papua dari bahan serat kulit kayu. Biasanya digunakan buat bawa hasil pertanian serta benda dagangan ke pasar.

Baca Juga: Suzuki Keluarkan Motor 150cc untuk Bersaing dengan Yamaha Nmax dan Honda PCX

Noken tersebut juga telah di siapkan sebanyak 25 noken produk kreatif untuk merchandise para atlet dan official PON serta wisatawan yang berkunjung.

Terus menjadi susah bahan serta motifnya, harga jualnya juga terus menjadi besar.

Misalnya saja noken yang dibuat dari tali anggrek, buat dimensi kecil dapat dijual dengan harga Rp3,5 juta.

Baca Juga: Klarifikasi Baim Wong Setelah Omeli Orang Tua, Ini Yang Sebenarnya Terjadi

Sebaliknya yang dibuat dari benang biasa biayanya lebih murah ialah dekat Rp350 ribu.

Karena keunikan Noken tersebut sampai Presiden Indonesia Joko Widodo tertarik dengan buah tangan khas bumi cendrawasih tersebut.

Setelah datang ke Papua, Jokowi dalam perjalananya sempat membeli buah tangan tersebut dari salah satu pedangang yang dilewati.

Baca Juga: Rutin Masuk Survey Calon Presiden, Ridwan Kamil Mengumumkan Siap Gabung Partai Politik

Selain Noken yang banyak dicari, ada juga ua maskot PON XX Papua 2021 yang tak kalah mencuri perhatian yaitu Kangpho dan Drawa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pamela Apriliana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mengapa Banyak Pemain Bola Pindah ke Liga Arab?

Rabu, 27 Desember 2023 | 14:00 WIB
X