Kendati demikian, menurut Richard Mainaky, jika Praveen dan Melati dicoret dari Pelatnas, maka PBSI dan pelatih Nova Widianto perlu bekerja ekstra mencari panutan di sektor ganda campuran.
“Harus pikir ke depan untuk panutan, karena waktu dulu ‘kan ganda campuran selalu ada panutan, seperti Tontowi Ahmad – Liliyana Natsir hingga mereka mundur. Dulu juga ada Vita Marissa, Nova Widianto, itu ‘kan betul-betul panutan ya dalam prestasi mereka, nama-nama besar mereka,” ujar Richard.
Baca Juga: Nama Praveen – Melati Tidak Ada dalam Daftar PP PBSI: Begini Respon PB Djarum
Nama Praveen dan Melati sejauh ini, menurut Richard merupakan panutan dari sisi nama besar dan prestasi, seperti di juara All England maupun Super Series.
Richard pun menanggapi terkait prestasi, di sektor ganda putra yang konsisten meraih prestasi sehingga ada panutan dari generasi ke generasi.
Namn sebaliknya, di sektor tunggal dan ganda putri yang cukup sulit meraih prestasi di setiap kejuaraan.
Baca Juga: Carolina Marin Umumkan Akan Segera Kembali Bermain Bulu Tangkis
“PBSI perlu kerja ekstra di tunggal dan ganda putri. Ganda putri ada Greys (Greysia Polii) saja sudah sulit itu prestasi. Sedangkan tunggal putri habis dan setengah mati angkatnya,” tambah Richard.
Richard sebenarnya setuju jika Praveen dan Melati sangat buruk dalam hal perilaku atau attitude. Namun, tak ada nama besar lain selain Praveen dan Melati yang dapat diandalkan di sektor ganda campuran Pelatnas untuk saat ini. ***
Artikel Terkait
Nama Praveen – Melati Tidak Ada dalam Daftar PP PBSI: Begini Respon PB Djarum
Carolina Marin Umumkan Akan Segera Kembali Bermain Bulu Tangkis
Pelatih Tunggal Putra Badminton Indonesia, Hendry Saputra Hengkang dari Pelatnas
Hengkangnya Pelatih Tunggal Putra Indonesia: Inilah Fakta Karir Hendry Saputra di Pelatnas
Pelatih Tunggal Putra Indonesia Resmi Keluar dari Pelatnas: Berikut Suka Duka Hendry Saputra Selama Berkarir