Keluarnya Pelatih Tunggal Putra Indonesia, Hendry Saputra: Inilah 3 Momen Berkesan Melatih Ginting CS

ENAMPAGI – Keluarnya pelatih tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra dipastikan tak akan melatih mulai tahun 2022.

Keluarnya pelatih tunggal putra Indonesia ini, karena Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tidak menawarkan perpanjangan masa kerja kepadanya.

Masa kerja pelatih tunggal putra Indonesia yaitu Hendry Saputra, berakhir pada Desember 2021. Sehingga ia harus menyudahi dari pelatih tunggal putra Indonesia.

Selama di Pelatnas PP PBSI, Hendry mempunyai masa perpanjangan kontrak kerja per dua tahun, dan terakhirnya pada Desember 2021.

Baca Juga: Nama Praveen dan Melati Terdepak dari Pelatnas Cipayung, Inilah Dampak Baik dan Buruk Ketiadaan Mereka

“Saya profesional. Saya menjalani kontrak mulai Desember 2014 sampai Desember 2021. Sekarang kontrak saya sudah habis,” ucap Hendry yang dikutip dari berbagai sumber pada 24 Januari 2022.

Hendry Saputra tercatat telah mengabdi di Pelatnas PBSI menjadi pelatih tunggal putra Indonesia sejak 2014.

Pria yang akrab disapa Koh Hendry ini mengaku bahwa ada tiga momen yang berkesan selama menjadi pelatih Ginting CS.

Baca Juga: Nama Praveen dan Melati Dicoret dari Pelatnas, Richard Mainaky Berkomentar: PBSI Perlu Pikir Panjang

“Ada tiga event momen yang berkesan selama melatih tunggal putra Indonesia. Asian Games 2018, saat Indonesia menjadi tuan rumah. Terus ada Olimpiade 2020, buat saya yang pertama. Kemudian ada Piala Thomas yang mencetak sejarah setelah 19 tahun,” ucap Hendry yang dikutip dari berbagai sumber pada 26 Januari 2022.

Bagi Hendry Saputra, pencapaian menjadi pelatih tunggal putra Indonesia cukup memuaskan, dalam membantu anak didiknya meraih piala di setiap ajang badminton BWF.

Hendry juga berhasil mengantarkan Jonatan Christie menyabet emas di Asian Games 2018, yang mana saat itu diadakan di Indonesia.

Baca Juga: Pelatih Tunggal Putra Indonesia Resmi Keluar dari Pelatnas: Berikut Suka Duka Hendry Saputra Selama Berkarir

Di Olimpiade 2020, menjadi debut Hendry membawa anak didiknya meraih pencapaian menyabet medali yang prestisius ini.