Tahun 2050 Ada Lift ke Luar Angkasa?

Saat mengumumkan rencana untuk tahun 2014, perusahaan mengatakan: "Tingkat teknologi saat ini tidak cukup untuk mengimplementasikan konsep tersebut, tetapi rencana tersebut realistis."

Rencana tersebut meliputi pembangunan Earthport, dengan 96.000 km tabung nano karbon, kabel spiral, berdiameter 400 m di Bumi, dan penyeimbang 12.500 ton di luar angkasa.

Tabung nano karbon memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi daripada baja dan dapat dengan mudah menopang berat lift, tetapi belum pernah diproduksi atau diuji pada skala ini. 

Baca Juga: Raffi Ahmad Jual Private Jet nya Seharga 30 Miliar!

2. Keuntungan finansial lift luar angkasa

Lift luar angkasa selamanya akan mengubah cara orang meninggalkan Bumi.

Akan jauh lebih mudah dan lebih murah menggunakan lift luar angkasa daripada roket untuk menempatkan kargo ke orbit di atas Bumi. Perjalanan luar angkasa menjadi semakin umum.

Tantangan membangun lift semacam itu sangat besar, tetapi begitu juga potensi keuntungan finansialnya.

Studi hipotetis awal memperkirakan biaya lift luar angkasa hanya $100 Dolar per pon. Dibandingkan dengan biaya peluncuran saat ini sebesar $10.000 hingga $40.000. dolar per pon.

Baca Juga: Luna Maya Angkat Bicara Tentang Kedekatannya dengan Maxime Bouttier

Perbedaan biaya yang begitu besar dapat secara signifikan mengurangi biaya perjalanan ruang angkasa.

3. Tantangan untuk mewujudkan lift luar angkasa

Alasan teknis yang paling sulit adalah kabel yang ditarik dari permukaan bumi ke titik orbit di ruang angkasa harus lebih ringan dan lebih kuat dari material apa pun karena tekanan ekstrem yang ada saat ini.  

Karbon nanotube, dianggap yang terbaik untuk kabel lift ruang angkasa, namun masih tidak cukup stabil untuk penggunaan jangka panjang.

Ikatan heksagonal yang membuat tabung nano karbon begitu kuat, akan tercerai berai jika direntangkan terlalu jauh.