AI yang bertanggung jawab bersifat multidisiplin. Ilmuwan, insinyur, pengambil keputusan dan banyak profesi lainnya harus dilibatkan dalam pengembangannya.
AI yang bertanggung jawab membutuhkan banyak perspektif untuk memitigasi potensi masalah.
Baca Juga: Tips Memperbaiki Motor yang Tidak Bisa Diajak Jalan saat Suhu Udara Dingin
Misalnya, Microsoft percaya bahwa pengembangan teknologi kecerdasan buatan tidak dapat diputuskan hanya oleh tim internal Microsoft.
Sama pentingnya adalah perspektif luar tentang apa yang dilakukan Microsoft dan bagaimana Microsoft dapat melakukan berbagai hal secara berbeda.
Microsoft percaya bahwa perusahaan tidak dapat membangun teknologi yang dapat memberikan dampak positif bagi dunia jika perusahaan tidak melakukan dialog terbuka dengan orang-orang yang menggunakan teknologi tersebut dan merasakan langsung dampak teknologi tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.
Ketiga, fokus pada teknologi AI yang dikembangkan oleh manusia untuk manusia.
Dengan kata lain, kita memang perlu melihat teknologi sebagai cara untuk meningkatkan potensi manusia, bukan sebagai cara untuk menggantikan manusia.
Baca Juga: Lagi Viral - Lirik Lagu What It Is (Solo Version) - Doechii, 'Every Good Girl Needs a Little Thug'
Jika kecerdasan buatan membantu seseorang tetap up-to-date dengan, katakanlah, volume data yang besar.
Orang ini dapat dengan cepat meringkas informasi dan mengarahkan pertanyaan tindak lanjut kepada orang yang tepat secara lebih efektif. ***