ENAMPAGI - Kolaborasi adalah kunci untuk mempraktikkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bertanggung jawab di berbagai bidang kehidupan.
Pertanyaannya adalah, bagaimana setiap institusi, organisasi, dan industri dapat mempraktekkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bertanggung jawab?
Dengan pengalaman Microsoft menerapkan AI yang bertanggung jawab di semua bidang bisnis, Microsoft dapat berbagi pelajaran di sini tentang tiga dasar untuk memulai perjalanan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Beberapa Fakta Menarik Mengenai Brunei Darussalam, Salah Satunya Taksi Hanya Untuk Turis
1. Bangun komitmen dan pastikan keterlibatan tim kepemimpinan
Bukan sebuah hal yang klise untuk mengatakan bahwa prinsip kecerdasan buatan yang bertanggung jawab harus dimulai dari atas.
Di Microsoft, Ketua dan CEO Satya Nadella mendukung pembentukan Dewan AI yang Akuntabel yang mengawasi aktivitas seluruh perusahaan di seluruh industri.
Dewan AI yang Bertanggung Jawab bertemu secara teratur dan mengumpulkan perwakilan dari tim penelitian, kebijakan, dan desain pada AI yang bertanggung jawab.
Tata kelola bersama seperti itu merupakan inti dari upaya Microsoft dan mengirimkan sinyal yang jelas bahwa Microsoft berkomitmen tidak hanya untuk memimpin AI, tetapi juga untuk AI yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Haji Dan Qurban Bukti Islam Mendorong Umat Untuk Produktif
2. Bangun sistem tata kelola dan pedoman yang inklusif, serta dapat ditindaklanjuti.
Microsoft mulai mengembangkan AI yang bertanggung jawab hampir tujuh tahun yang lalu, dan Kantor AI yang Bertanggung Jawab Microsoft didirikan pada tahun 2019.
Selama ini, Microsoft mengetahui bahwa kami memerlukan model tata kelola yang komprehensif untuk mempertahankan prinsip AI yang ada.
Jika hanya satu tim yang ditunjuk sebagai praktisi AI yang bertanggung jawab, tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Baca Juga: Tips Merawat dan Membersihkan Jok Mobil