ENAMPAGI - Indonesia adalah salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, didukung oleh sekitar 224 juta pengguna internet dengan berbagai sistem digital yang ada.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejalan dengan percepatan adopsi teknologi di berbagai negara.
Memungkinkan munculnya model bisnis baru di Indonesia dan aliran pendapatan serta mengubah prospek seluruh industri berbasis digital.
Namun, salah satu tantangan terbesar transformasi digital di Indonesia adalah memastikan keamanan, privasi, dan kepatuhan.
Baca Juga: Resep Ayam Goreng Ala KFC, Penasaran?
Seiring meningkatnya serangan dunia maya di Indonesia, organisasi domestik semakin menyadari potensi pelanggaran data berskala besar.
Oleh karena itu, Microsoft memahami bahwa teknologi hanya efektif jika orang mempercayainya.
Itulah mengapa microsoft sangat berhati-hati dalam menggunakan kekuatan kecerdasan buatan (AI) untuk membangun ketahanan digital dan menciptakan strategi keamanan siber yang sangat mudah yang mencakup pertahanan berlapis.
Berikut beberapa cara Microsoft untuk membantu organisasi di Indonesia melindungi data mereka dan mengurangi risiko dengan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh dunia yang didukung oleh AI.
1. Memperkuat infrastruktur kritikal
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Es Krim Dirumah, Bisa Jadi Ide Jualan Nih, Simak Resep dan Caranya!
Saat serangan malware dan ransomware meningkat dan pelaku ancaman menjadi lebih kuat, Digital Crime Unit (DCU) Microsoft mengambil pendekatan proaktif untuk memerangi kejahatan dunia maya di seluruh dunia menggunakan teknologi terbaru.
Pada tahun 2022, Microsoft memulai kerjasama bersama dengan Badan Siber dan Sandi (BSSN) Indonesia, badan pemerintah yang bertanggung jawab atas keamanan siber nasional.
Hal ini akan memfasilitasi implementasi Program Intelijen Ancaman Dunia Maya (CTIP) DCU dan membantu memperkuat infrastruktur negara terhadap serangan dunia maya.