ENAMPAGI - Facebook bukan perusahaan pertama di Silicon Valley yang melakukan rebranding.
Perubahan nama Facebook diumumkan pada Kamis, 28 Oktober 2021.
Facebook bukan satu-satunya perusahaan besar yang mengganti nama merek dagangnya.
Sebelumnya, Google juga telah mengubah nama perusahaan induknya menjadi Alphabet pada tahun 2015 untuk menyatukan perusahaan yang tidak hanya mencakup hal berbau "pencarian" dan hanya menampilkan iklan, tetapi juga dalam pengendalian mobil dan sains.
Baca Juga: Tanaman Sukulenmu Sering Busuk? Begini Cara Merawatnya
Selain itu, Snapchat juga pernah merubah namanya manjadi Snap Inc. sebagai nama perusahaan kamera.
Perubahan nama Facebook ini bergerak secara agresif untuk menjauhkan diri dari bisnis media sosial yang tampaknya sedang dalam krisis.
Facebook berubah menjadi Meta untuk mengubah citra dirinya sebagai pencipta dunia digital baru yang berwawasan masa depan, dikenal dengan istilah "metaverse."
Baca Juga: Hasil Pertandingan Perempat Final Yonex French Open 2021 dan Semi Final Yonex Belgian International 2021
Pengguna Facebook harus menyelaraskan pemikiran mereka terhadap perusahaan besar tersebut.
Rencananya, Meta akan memfokuskan diri dalam pembentukan the next wave of computing (generasi baru komputerisasi).
Itu adalah sebuah "alam" di dunia maya, dimana semua orang akan bebas menjelajah isinya dalam wujud seorang avatar.
Baca Juga: Pertandingan Semi Final French Open 2021 dan Final Belgian International 2021, Berikut Line-Up Tim Indonesia
Pengguna akan merasakan seolah berada di dalam sebuah situasi nyata padahal mereka sedang menjelajah dunia maya, diwakili sebuah karakter digital yang menyerupai dirinya.
Pengguna dapat merasakan pengalaman nyata seolah sedang berada dalam situasi, seperti menghadiri pertemuan bisnis, berbelanja, dan bersosialisasi, padahal mungkin saja pengguna tersebut sedang duduk santai di sofa rumahnya.
Ini semua disampaikan oleh Mark Zuckerberg dalam presentasinya selama 75 menit secara virtual di Connect, acara tahunan perusahaan yang berfokus pada virtual dan augmented reality.
Baca Juga: Bagaimana Kondisi Bunga Citra Lestari 'BCL' Saat Ini Setelah Sang Suami Meninggal Dunia?
"Mulai sekarang, kita akan menjadi metaverse pertama. Tidak. Facebook memang yang pertama," kata Zuckerberg.
Zuckerberg juga menjelaskan bahwa perubahan nama ini dilakukan untuk dapat mewakili semua kegiatan digital yang dilakukan oleh perusahaan.
"Facebook adalah salah satu produk yang paling banyak digunakan di dunia. Tapi, ini bukan berarti sudah mencakup segala sesuatu yang kita lakukan. Sekarang, merek kita sangat terhubung dengan satu produk yang tidak mungkin mewakili semua [kegiatan digital] yang kita lakukan," ujar pendiri Facebook tersebut.
Baca Juga: BMKG Prediksi Badai La Nina Akan Hantam Indonesia di Akhir 2021
Ia melanjutkan, "Merek kita ini sangat kuat, karena terhubung dengan satu produk yang tidak mungkin mewakili semua yang kita lakukan.”
Banyak sekali kontroversi terkait perubahan nama ini terhadap eksistensi perusahaan Facebook nantinya.
Salah satu yang terbesar adalah mengenai Facebook Papers, perusahaan yang didirikan dan dibangun tanpa memiliki pemahaman terhadap efek yang berbahaya yang ditimbulkan dalam dunia teknologi media sosial.
Baca Juga: Menjelang Hari Pernikahan Ria Ricis Dengan Teuku Ryan, Bagaimana Persiapannya?
Kritikus khawatir bahwa teknologi metaverse nantinya akan menimbulkan efek yang sama seperti pendahulunya, bahkan ditakutkan akan lebih berbahaya lagi.
Zuckerberg menjelaskan bahwa media sosial pada dasarnya sudah dimiliki oleh semua orang dalam dunia maya, yang kedepannya akan memiliki "kerendahan hati dan lebih terbuka" dan akan menjadi tempat untuk mengambil pelajaran dari masa lalu para penggunanya, tentu bercermin pada akunnya sendiri.
Saat ini, perubahan nama Facebook tampaknya sesuatu yang aspiratif.
Baca Juga: 8 Tips Menyimpan Sayuran agar Tetap Segar
Perubahan nama ini menunjukkan visi yang lebih besar lagi dari Zuckerberg, yang diperkirakan akan menjadi sebuah investasi strategis di masa depan.
"Sementara perubahan nama menunjukkan visi yang lebih besar, bahwa transformasi belum terealisasi dan akan menjadi investasi bertahun-tahun kemudian," menurut Audrey Schomer, analis eMarketer dikutip Enampagi.id dari laman The Washington Post.
Istilah metaverse berasal dari fiksi ilmiah dan telah dipopulerkan oleh perusahaan-perusahaan kapitalis dalam beberapa tahun terakhir sebagai cara untuk berbicara tentang layanan interkoneksi.
Baca Juga: Menteri Sosial Mendapat Anugerah Gelar Adat Kehormatan
Zuckerberg mengatakan bahwa nama Meta terinspirasi oleh kecintaannya pada masa lalu (klasik) dan berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'masa depan'.
Perubahan nama Facebook ini tidak akan mengubah nama-nama platform media sosial yang sudah ada dalam naungannya.
"Bagi saya, itu melambangkan bahwa selalu ada yang lebih untuk membangun dan selalu menjadi bab selanjutnya dalam sebuah cerita," papar Mark Zuckerberg.***