ENAMPAGI.ID - Benteng Amsterdam, terletak di Tidore, Maluku Utara, Indonesia, adalah sebuah saksi awal kedatangan bangsa Eropa di wilayah tersebut.
Dibangun pada tahun 1512 oleh Portugis, benteng ini kemudian diambil alih oleh Belanda pada tahun 1605.
Sebagai salah satu bangunan peninggalan kolonial Belanda yang penting di Indonesia, Benteng Amsterdam memiliki nilai sejarah dan arkeologi yang tinggi.
Pada awalnya, benteng ini dibangun oleh Portugis untuk memperkuat posisi mereka dalam perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Kuliner Khas Ambon Maluku, Nomor 5 Mirip Urap
Namun, pada abad ke-17, Belanda berhasil merebut benteng ini dari tangan Portugis dalam perjuangan untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut.
Setelah itu, Benteng Amsterdam menjadi salah satu pusat perdagangan rempah-rempah yang penting di Hindia Belanda.
Benteng Amsterdam memiliki desain yang khas dengan dinding-dinding tebal dan menara pengawas yang menjulang tinggi.
Konstruksi benteng ini menggunakan batu-batu besar yang disusun secara rapi, mencerminkan kekuatan dan kehandalan bangunan tersebut.
Selain sebagai tempat pertahanan, Benteng Amsterdam juga berfungsi sebagai pusat administrasi dan perdagangan Belanda di Maluku.
Baca Juga: Simak! Surga Kecil di Pulau Maluku, yang Wajib Menjadi Destinasi Wisata Akhir Tahun
Selama berabad-abad, Benteng Amsterdam menjadi saksi perubahan yang terjadi di wilayah Maluku.
Dari pusat perdagangan rempah-rempah hingga tempat pertemuan berbagai budaya dan peradaban.
Benteng ini telah menyaksikan berbagai peristiwa sejarah yang membentuk wilayah tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, Benteng Amsterdam mengalami kerusakan akibat faktor alam dan kurangnya perawatan.