Dhoni menjelaskan, perayaan tersebut dilakukan atas kerjasama dan dukungan beberapa pihak.
Khususnya cabang InJourney, Kementerian BUMN, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, perwakilan Umat Buddha Indonesia, Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Magelang.
“Kerja sama ini merupakan kerja sama pertama kalinya yang signifikan. Kedepannya, kami berharap kerjasama kita dengan saudara-saudara kita umat Buddha semakin erat dan positif ke depannya,” ujar Dhoni.
Dony melanjutkan, InJourney, anak perusahaan TWC, mendukung semua yang dibutuhkan untuk sukses merayakan Puncak Waisak tahun ini.
Baca Juga: Red Bull Pecahkan Rekor Musim Ini dengan Prestasi di Pit Lane GP Spanyol Formula 1
Salah satunya dengan menerapkan sistem zonasi atau pemetaan bagi wisatawan. Peta-peta ini mencakup kepentingan konservasi, spiritual, pendidikan dan komersial.
Zonasi ini memungkinkan umat Buddha untuk beribadah dengan khusyuk dan masyarakat dapat menikmati wisata di Candi Borobudur tanpa mengganggu jamaah.
Dengan demikian, seluruh aktivitas di kawasan Candi Borobudur dapat dilakukan secara seimbang.
“Kita sudah banyak pertemuan dengan saudara-saudara Buddha kita. Tentu kita bisa menjadikan Borobudur sebagai cagar budaya, tapi kita ingin candi Borobudur memiliki jiwa,” kata Dhoni.
Baca Juga: 2 Pelajar SMA Kelas 10 Tewas Tertabrak Mobil di Jalan Dharmawangsa Surabaya, Begini Kronologisnya!
Badan usaha milik negara dan pemangku kepentingan juga mendukung pengenalan sistem single authority management.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden baru-baru ini pada pertemuan rapat terbatas tentang pariwisata Borobudur pada 14 Juni 2022 untuk memastikan pengelolaan situs warisan secara terpadu.
“Kedepan kita akan mengambil kepemimpinan dari satu lembaga, dan ke depan kita bisa membangun kawasan heritage Borobudur dan kawasan heritage candi Prambanan dengan mengembangkan unsur-unsur seperti konservasi, spiritualitas, pendidikan dan ekonomi pariwisata di Indonesia," kata Dony***. ***