ENAMPAGI - Kampung Naga merupakan kampung yang berada di jalur utama yang menghubungkan Garut dengan Tasikmalaya.
Kampung ini bernama Kampung Naga, kata naga berasal dari lokasi kampung yang berada di bagian tebing, dalam bahasa sunda disebut 'gawir'.
Dari situlah, masyarakat menyebut kampung ini dengan nama Kampung Nagawir yang artinya kampung jurang, dan disingkat menjadi Kampung Naga.
Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Drama Turki 'Senden Daha Güzel'
Kampung Naga berlokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Kampung Naga hanya dihuni sekelompok masyarakat yang sangat kuat memegang adat istiadat peninggalan para leluhurnya.
Kebanyakan penghuni disini adalah penduduk lokal, sangat menolak intervensi dari luar kampung mereka. Karena hal ini dapat merusak kelestarian budaya dan tradisi kampung tersebut.
Namun, para wisatawan yang ingin merasakan suasana yang tenang dan kaya akan kearifan lokal warga di Kampung Naga ini senantiasa terbuka dan senang hati menyambut kedatangan tamu maupun para wisatawan.
Ketenangan yang bisa didapatkan di Kampung Naga ini adalah daya tarik utama bagi wisatawan.
Baca Juga: Jadwal Rilis! Sinopsis Singkat Drama Korea: 'Good Job', Dua Deteksi Jatuh Cinta
Jika wisatawan ingin bermalam di Kampung Naga, maka wisatawan harus meminta izin pada petugas watu warga setempat.
Kampung Naga ini menawarkan suasana alami dan penuh ketenangan. Kampung Naga juga memiliki 5 keunikan tersendiri, yaitu :
1. Tidak ada listrik
Suasana yang jauh dari perkotaan, menggunakan damar dan oncor, ingin menjaga kelestarian budaya leluhur dan kesetaraan di masyarakat.
2. Memiliki banyak pantangan untuk warga dan pengunjung yang wajib dipatuhi
Baca Juga: Hari Ini Rilis!! Sinopsis Drama Korea: 'Emergency Declaration', Jangan lupa Tonton
Selain teguh menjaga tradisi, yang diwariskan oleh leluhur masyarakat kampung naga juga sangat taat dalam menjalani pantangan.
Masyarakat kampung naga sendiri masih menjalankan pantangan atau ketentuan hukum secara tidak tertulis dari nenek moyang.
Masyarakat kampung naga sendiri percaya apabila pantangan tersebut dilanggar, maka dapat menimbulkan malapetaka atau kerugian bagi hidup mereka.