Namun, Raja Gagak dibuat bimbang dengan banyaknya pinangan yang datang bertubi-tubi tiada henti.
Ia merasa dilema, dan begitu takut mengambil keputusan.
Raja Gagak sangat khawatir apabila dia menerima salah satu pinangan tersebut, raja dan pangeran lain akan merasa tidak terima, sehingga malah terjadi peperangan untuk memperebutkan putrinya.
Baca Juga: 5 Fakta Ji Chang Wook, Si Tampan dan Sayang Ibu
Hal ini tentu saja dapat membahayakan desanya.
Suatu hari, Raja Gagak memanggil Putri Napal Melintang ke ruangannya untuk berbincang-bincang, ditemani secangkir teh hangat yang sudah disiapkan oleh pelayan.
Raja Gagak meminta pendapat dan bertanya kepada putrinya perihal pinangan dari raja atau pangeran mana yang berkenan dia terima.
Raja Gagak berkata bahwa dia sangat bimbang, maka pada akhirnya dia memberi kebebasan penuh bagi putrinya untuk memilih sendiri calon suaminya.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Pekerjaan Sampingan Atau Freelance Yang Cocok Untuk Pelajar dan Mahasiswa
Namun, Putri Napal Melintang juga tidak tahu harus memilih yang mana di antara banyaknya pinangan itu.
Tiba-tiba, dia merasa aneh, lalu kehilangan kesadaran dan ambruk ke lantai.
Putri Napal Melintang mati setelah meminum teh yang ada di hadapannya hingga tandas.
Teh tersebut rupanya telah dicampur racun oleh Raja Gagak, yang merasa bahwa kecantikan putrinya ini adalah anugerah yang sekaligus bisa mendatangkan bencana.
Baca Juga: Akhirnya! Istri Ferdy Sambo jadi Tersangka Baru Tewasnya Brigadir J
Demi melindungi desanya, dengan berat hati ia terpaksa mengorbankan putri semata wayangnya.