Menu yang wajib dicoba adalah berbagai olahan kentang goreng khas Banyuwangi, seperti Pepes Oling, Oling Pedas, dan Tongseng Oling. Jika Anda tidak suka kentang goreng, Anda juga bisa memilih Nasi Panggang Pedho atau Ayam Bakar Desa.
Baca Juga: Ekim 'Duy Beni' Rabia Soytürk akan meninggalkan Serial Turki ini, Apakah Benar?
10. Temukan rumah adat dan ikuti festival kopi tradisional di Desa Osing Kemiren
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi leluhur yang sudah berlangsung lama, tak terkecuali Banyuwangi.
Berhenti di desa Osing Kemiren akan memberi anda wawasan otentik tentang kehidupan suku asli yang disebut suku Osing.
Penduduk lokal yang mendiami desa yang terletak 15 kilometer dari pusat kota ini melestarikan tradisi leluhur dari zaman Kerajaan Majapahit di Jawa.
Nama “Kemiren” berasal dari nama dua jenis pohon yang berbeda, ‘kemiri’ dan ‘duren’ yang pernah tumbuh di tanah tempat desa itu berdiri saat ini.
Warisan yang diwarisi oleh Suku Osing adalah rumah-rumah berusia seabad, termasuk aula utama yang digunakan saat ini untuk berlatih dan menampilkan tarian lokal seperti Gandrung, Angklung Paglak, Barong Kemiren, Othek, dan banyak lainnya.
Desa ini juga mengadakan festival dan parade tahunan untuk mempertahankan tradisi unik mereka. Ngopi Sepuluh Ewu, (dari bahasa Jawa, berarti Sepuluh Ribu Kopi) adalah festival kopi terkenal yang menarik ribuan pengunjung setiap tahun.
Sesuai dengan nama festivalnya, penyelenggara tidak hanya menyiapkan sepuluh ribu kopi, tetapi juga meletakkan kopi di sepanjang jalan dan di depan rumah penduduk, yang bahkan bisa dicicipi oleh pejalan kaki yang lewat!
Baca Juga: Rekomendasi Hotel Terbaik di Pontianak Bagian 3, Nomor 3 Paling Murah!
11. Gunung Raung
Secara geografis, Gunung Raung termasuk dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember.
Gunung Raung berbeda dari pegunungan tetangga lainnya karena memiliki kaldera sedalam 500 meter yang dikelilingi oleh tepi keabu-abuan.