Suku yang kalah perang akan dibunuh dan dikubur di tempat itu juga. Pengunjung yang ingin berkunjung ke desa ini harus menyewa kendaraan atau jasa travel dari Tambolaka.
Jarak yang dapat ditempuh dalam waktu 1,5 hingga 2 jam.
Rumah Adat Ratenggaro memiliki bentuk rumah panggung yang terdiri dari 4 buah tingkat di mana tingkat paling bawah digunakan sebagai tempat hewan peliharaan orang di desa ini.
Tingkat kedua adalah tempat pemiliknya dan merupakan tempat hasil panen, di atas tempat memasak terdapat sebuah kotak yang merupakan tempat menyimpan benda keramat.
Baca Juga: Menakjubkan! 3 Daya Tarik Destinasi Wisata Alam Taman Sungai Mudal di Kulon Progo
Makanya tradisi memuja masih melekat di desa ini. Tingkat teratas adalah tempat untuk meletakan tanduk kerbau sebagai simbol kemuliaan, makanya biasa disebut orang memuja.
Tipikal rumah di Desa Ratenggaro hampir sama seperti orang Flores dan orang Toraja di mana terdapat rahang babi dan tanduk kerbau yang digantung sebagai simbol.
Budaya unik lain yang bisa kita lihat dari pola permukiman adalah adanya empat rumah khusus yang disakralkan oleh penduduk, yaitu :
- Uma Katode Kataku
- Uma Kalam
- Uma Katode Kuri
- Uma Katode Amahu
Baca Juga: Lagi Hits! Coban Putri, Destinasi Wisata Alam dengan Spot Instagramable di Malang Jawa Timur
Posisi rumahnya menunjukan arah mata angin dan posisinya tidak pernah berubah sejak dahulu kala, bangunannya yang merupakan bahan alami yang didapat.
Desa Adat Ratenggaro sangat diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara dikarenakan fasilitas dan amenitas Desa Adat Ratenggaro juga dinilai sudah baik.
Terdapat wisata kuda dan penyewaan baju adat Sumba untuk mengabadikan moment indah di desa ini. ***