Pembangunan Candi Borobudur ini memakan waktu selama 100 tahun. Baru selesai pada tahun 850 Masehi.
Setelah pembangunan dirampungkan semua orang bisa melihat dengan jelas rupa Candi Borobudur yang terdiri dari 9 teras berundak, 6 teras berdenah persegi, dan 3 teras berdenah lingkaran.
Baca Juga: Ingin Hidup Lebih Tenang? Ikuti 5 Prinsip Hidup Tenang Ini!
Pada dinding-dinding candi terdapat 2.627 panel relief dan juga 504 Arca Budha di dalamnya.
Kemudian, pada tahun 929 Masehi Gunung Merapi meletus besar, hingga membuat Kerajaan Medang beserta rakyatnya memutuskan untuk pindah ke Jawa Timur dan membangun peradaban kembali di sana.
Sejak perpindahan wilayah tersebut, Candi Borobudur menjadi tidak terawat dan mulai terlupakan.
Baca Juga: Hey Anak Milenial! Yuk Intip Quotes Sumpah Pemuda Zaman Now
Akibatnya candi terbengkalai tersebut bahkan sempat tertutup tebal oleh abu vulkanik Gunung Merapi.
Pada 1814, Gubernur Britania yang menjajah Indonesia Thomas Stamford Raffles memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penelitian di Jawa, yaitu Hermanus Christian Cornelius.
Berdasarkan cerita-cerita rakyat, akhirnya Hermanus kemudian menemukan sebuah gundukan besar di daerah pertemuan Sungai Elo dan Sungai Progo.
Kemudian, Hermanus melaporkan kejadian tersebut kepada Raffles dan Raffles segera meminta Hermanus bersama timnya untuk melakukan penggalian.
Setelah beberapa waktu menggali gundukan tanah tersebut, akhirnya Hermanus bersama timnya berhasil menemukan Candi Borobudur yang sudah terkubur selama ratusan tahun.
Pada tahun 1971, pemerintah Indonesia bersama di UNESCO melakukan penyelamatan besar-besaran terhadap Candi Borobudur.