ENAMPAGI - Satu tempat wisata alam yang dapat dinikmati di desa Sei Sikonyer yang terletak di Kecamatan Kumai, kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Wisata alam desa Sei Dikonyer Kalimantan Tengah ini memiliki luas wilayah 109.967 Ha yang berupa dataran rendah dengan jumlah penduduk sebanyak 490 jiwa.
Banyak wisata alam yang tergabung dalam desa Sei Sikonyer Kalimantan Tengah ini diantaranya Taman Nasional Tanjung Putting, Feeding Orang Utan, Sauna Bentimung, Susur Sungai Langer dan Susur Sungai Sikonyer.
Baca Juga: Inilah Quotes Bijak Drama Korea ‘Under The Queens Umbrella’ yang Membuat Penonton Terkesan!
Dikutip dari Youtube Kemenparekraf, desa ini menjadi daya tarik pengunjung alam dan buatan, seperti wisata alam feeding orang utan dimana tempat untuk memberikan makanan kepada orang utan, wisatawan hanya bisa melihat dengan tenang dan tidak berisik.
Dimana para wisatawan nantinya akan ditemani oleh ranger untuk menyaksikan orang utan.
Banyak dari wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai spot foto yang menarik dan sebagai dukungan untuk berkembangnya desa Sei Sikonyer ini. Di tempat wisata ini juga terdapat toilet umum.
Baca Juga: Informasi Lengkap Drama Korea 'Reborn Rich' yang Diperankan Song Joong Ki
Pengunjung tidak perlu khawatir, di desa Sei Sikonyer ini juga terdapat homestay yang nyaman,indah dan damai.
Pengunjung bisa menginap di homestay flora yang dibandrol harga mulai dari Rp 700.000,-/malam.
Didesa ini juga terdapat kelembagaan desa wisata yang bertujuan untuk membangun kebangaan milik Bersama.
Baca Juga: Trending Topic!!! Perjalanan Cinta Sisca Kohl dan Jess No Limit Hingga Resmi Menikah!
Selain itu juga terdapat kuliner dan souvenir mulai dari pajangan gantungan kunci serta baju yang berupa gambar ataupun bentuk dari orang utan yang banyak di pamerkan di tempat wisata desa Sei Sikonyer ini.
Selain daya tarik pengunjung terkait alamnya, tempat ini juga dikenal daya tarik terhadap seni dan budayanya yang tersimpan dalam adat budaya leluhur. Seperti, Betunung yakni mandi uap yang dilakukan para perempuan dan laki-laki menjelang pernikahan masyarakat Kalimantan.