Baca Juga: Lirik Lagu 'Denpasar Moon' - Maribeth, Nostalgia Lagu 90-an
Anak Al – Habib Husein yang datang ke Kerajaan Matan pada 1733 Masehi.
Al – Habib Husein menikah dengan Putri Raja Matan yang kini menjadi Kabupaten Ketapang Sultan Kamaludin bernama Nyai Tua.
Dari pernikahan itu lahirlah Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang meneruskan jejak ayahnya menyiarkan Agama Islam.
Adapun masjid ini menjadi salah satu ikon penting kota Pontianak karena letaknya berdekatan dengan pinggiran Sungai Kapuas.
Masjid Jami Pontianak sering ramai dikunjungi untuk para wisatawan sambil beribadah.
Masjid Jami Pontianak sangat mudah dijangkau oleh para pengunjung yang ingin beribadah sembari menyaksikan hamparan luas Sungai Kapuas.
Masjid Jami Pontianak yang dibangun aslinya beratap rumbia dan konstruksinya dari kayu. Syarif Abdurrahman meninggal pada 1808 Masehi dan beliau memiliki putra bernama Syarif Usman.
Saat ayahnya meninggal, Syarif Usman masih berusia kanak-kanak , sehingga belum bisa meneruskan pemerintahan almarhum ayahnya.
Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung Masuk Final Australia Open 2022, Simak Jadwal Selengkapnya!
Maka pemerintahan sementara dipegang anak yang lain dari Syarif Abdurrahman, bernama Syarif Kasim.
Setelah Syarif Usman dewasa, dia menjadi Sultan Pontianak, pada 1822 sampai dengan 1855 Masehi.
Pembangunan Masjid kemudian dilanjutkan Syarif Usman, dan dinamakan sebagai Masjid Abdurrahman, sebagai penghormatan dan mengenang jasa-jasa ayahnya.
Demikian sejarah mengenai dibangunnya Masjid Jami Pontianak. ***