Berencana Pergi Naik Pesawat Terbang? Sebaiknya Kamu Tahu Ini Agar Telinga Kamu Aman!

- Selasa, 28 Desember 2021 | 15:10 WIB
Berencana Pergi Naik Pesawat Terbang? Sebaiknya Kamu Tahu Ini agar telinga kamu aman! (Photo by Longxiang Qian from Pexels)
Berencana Pergi Naik Pesawat Terbang? Sebaiknya Kamu Tahu Ini agar telinga kamu aman! (Photo by Longxiang Qian from Pexels)
 
ENAMPAGI.ID - Transportasi pesawat terbang merupakan salah satu jenis paling populer dan menjadi favorit orang-orang di dunia.
 
Umumnya pesawat terbang memang digunakan jika penumpang ingin pergi antar pulau atau negara, ia menjadi favorit karena menawarkan waktu perjalanan relatif singkat untuk jarak yang lumayan jauh.
 
Namun kamu harus tahu ada hal penting yang harus diketahui sebelum kamu naik pesawat terbang dan yang dimaksud disini adalah berkaitan dengan telinga kita yang mengalami suatu kondisi tertentu yang hanya terjadi di dalam pesawat.
 
Kondisi itu biasanya disebut dengan Airplane ear (ear barotrauma), kondisi tersebut bisa diartikan sebagai kondisi gendang telinga kita yang mengalami stress akibat perubahan tekanan udara.
 
 
Dalam perjalanan menggunakan Pesawat terbang, kita akan terbang di ketinggian tertentu, dan biasanya akan terjadi perubahan tekanan udara antara lingkungan kabin dan area dalam tengah telinga kita.
 
Karena tekanan udara antara lingkungan dalam pesawat dan telinga tidak cocok, hal tersebut mencegah gendang telinga kita bergetar secara normal.
 
Sebuah celah sempit yang disebut eustachian, berada di bagian tengah dalam telinga berfungsi mengatur tekanan udara.
 
 
Saat Pesawat terbang berganti posisi dari tinggi ke rendah atau sebaliknya, tekanan udara dalam kabin pesawat berubah dengan cepat. 
 
Celah eustachian umumnya tidak bisa bereaksi secara cepat, dan menyebabkan airplane ear.
 
Kondisi airplane ear bisa memiliki kasus yang ringan hingga berat, untuk kasus ringan biasanya bisa diatasi dengan aktivitas mudah seperti menguap atau mengunyah permen karet, aktivitas tersebut membuka bagian eustachian dan membuat bagian tengah telinga mendapatkan udara sehingga bisa menstabilkan tekanan udara dalam telinga.
 
 
Untuk kasus airplane ear yang berat kamu bisa saja berurusan dengan dokter.
 
Gejala airplane ear
 
Airplane ear bisa muncul di salah satu lubang telinga atau keduanya. gejala umum biasanya terdiri dari:
  • rasa tidak nyaman atau nyeri ringan di bagian dalam telinga
  • telinga bagian dalam terasa sesak 
  •  kehilangan sedikit kemampuan mendengar
 
Untuk kasus airplane ear berat, akan terasa gejala berikut: 
  •  telinga terasa sangat sakit
  • -tekanan telinga meningkat
  • telinga berdengung
  •  kehilangan pendengaran yang lebih parah
  •  kepala pusing
  •  keluar darah dari telinga
Pencegahan
 
Berikut adalah  beberapa tindakan pencegahan agar kamu terhindar dari airplane ear:
  • membuka lebar mulut (menguap) ketika pesawat naik atau turun
ketika dilakukan, akan mengaktifkan otot yang membuka bagian eustachian, bisa dilakukan juga dengan mengunyah permen karet atau menghisap permen biasa.
 
  • lakukan manuver Valsalva ketika pesawat naik atau turun
Buang nafas secara perlahan namun tutup lubang hidung dan mulut kamu, ulangi beberapa kali terutama ketika ketinggian pesawat menurun.
  • Pertimbangkan kondisi kamu sebelum memutuskan bepergian dengan pesawat terbang
Jika tidak terlalu penting, jangan paksakan naik pesawat dengan kondisi flu atau pilek, punya infeksi sinus, atau punya luka infeksi telinga.
 
Kalau habis melakukan operasi telinga, konsultasi kepada dokter kamu mengenai waktu aman untuk terbang.
 
  • cobalah menggunakan penyumbat telinga khusus pesawat terbang
Penyumbat seperti ini bisa kamu beli di online store, apotek, atau toko di bandara.
 
Namun perlu diingat kamu masih harus tetap melakukan pengunyahan permen karet atau menguap untuk meringankan tekanan.*** 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Pamela Apriliana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mengenal Paylater: Cara Kerja, Manfaat dan Resiko

Minggu, 21 April 2024 | 13:41 WIB
X