'Dawet Jabung' Kuliner Dawet Khas Ponorogo Paling Wajib

ENAMPAGI – Ini nih kuliner khas Ponorogo yang sangat legend, Dawet Jabung. Dawet Jabung telah menjadi salah satu kuliner yang hukumnya wajib di Ponorogo.

Kearifan lokal daerah Ponorogo bisa dibilang cukup mampu mengusung dawet tradisional asli buatan masyarakat lokal ini menjadi kuliner unggulan sebagai suguhan bagi para pengunjung yang datang ke kota Reog itu.

Dari sekian banyak jenis dan tempat kuliner khas Ponorogo, selain legend Dawet Jabung juga menjadi salah satu yang paling hits. Kita bisa menemukannya di berbagai tempat di Ponorogo terutama daerah Jabung sendiri.

Baca Juga: Intip Nih! 5 Cara Berpikir dan Bertindak Orang Sukses

Asal Muasal Nama “Dawet Jabung” Kuliner Khas Ponorogo

Dalam bahasan kuliner khas Ponorogo yang tak lain adalah Dawet Jabung tersebut, nama Jabung ternyata sebenarnya diambil dari nama salah satu wilayah di Ponorogo yaitu wilayah Jabung. Dari situlah asal muasalnya yang kemudian dawet ini disebut dengan sebutan Dawet Jabung.

Sementara di daerah Jabung, kita bisa dengan menemukan para pedagang kuliner khas Ponorogo Dawet Jabung ini di kawasan perempatan Jabung.

Ada sejumlah penjual Dawet Jabung yang berjejer-jejer di kiri jalan, lebih tepatnya perempatan Jabung lurus ke arah timur. Kita bisa memilihnya salah satu untuk dapat mencicipi segarnya Dawet Jabung itu.

Saat menikmati segarnya rasa Dawet Jabung, kita juga bisa menikmati gorengan dan cemilan yang disediakan.

Baca Juga: Ternyata Ini Kuliner Favorit Bapak SBY, Berikut 12 Kuliner Khas Pacitan yang Wajib Anda

Rata-rata gorengan dan cemilan ini adalah gorengan dan cemilan ala-ala pedesaan salah satunya seperti yang dibuat dari ubi jalar. Meskipun demikian, gorengan dan camilan pada umumnya juga sama-sama mendominasi.

Jika kalian kurang menyukai sensasi minum dawet yang bertema dingin, maka pesan saja dengan tidak memakai es. Dawet Jabung tanpa es rasanya juga tak kalah nikmat.

Untuk dapat menikmati nikmatnya Dawet Jabung khas Ponorogo itu, kita hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 3.000 saja tiap porsinya. Sungguh ekonomis dan merakyat bukan?

Baca Juga: 5 Cafe di Semarang yang Hits dan Instagramable, Salah Satunya Menyajikan Suasana Klasik Khas Belanda