Destinasi Wisata ‘Pantai Batu Buaya’ Kalimantan Selatan, Ada Batu Mirip Kepala Buaya Lho!

ENAMPAGI - Wisata unik kali ini datang dari Kalimantan Selatan yang terkenal dengan berbagai macam keindahan alamnya. Tempat destiniasi wisata ini adalah Pantai Batu Buaya.

Pantai Batu Buaya ini terletak di Desa Sungai Cuka, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Destinasi wisata ini satu jalur dengan wisata Café Mahoni, Pantai Batakan, Pantai Tangkisung, Pantai Turki, dan Pantai Asmara.

Dilansir dari Youtube Wisata Kalimantan, untuk masuk ketempat destinasi wisata Pantai Batu Buaya Kalimantan Selatan ini pengunjung dikenakan tarif dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Top Skor dan Top Assists Piala Dunia 2022: Cody Gapko Ramaikan Persaingan

Untuk roda empat mobil 15 ribu, roda empat bus 100 ribu jika penumpangnya penuh kalau penumpangnya sedikit biaya parkir bisa dikurangi dan untuk roda dua 10 ribu.

Yang unik dari tempat wisata ini adalah adanya gugusan karang yang luas dan membentang hingga lebih dari 1 kilometer di tengah laut.

Pada saat air laut sedang surut, gugusan terumbu karang akan muncul seperti gosong dan Nampak seperti buaya, oleh sebab itu warga setempat memberi nama tempat ini dengan pantai batu buaya.

Baca Juga: 5 Penyebab Sariawan, Nomor 5 Jarang Disadari!

Tempat ini sangat cocok untuk liburan bersama keluarga besar ataupun teman untuk piknik di pinggir pantai dengan suasana pantai yang indah dan angin yang bertiup membuat suasana menjadi sangat sejuk.

Pergi ke pantai bersama keluarga seperti ke pantai ini memang momen yang paling mengasikan, selain mempererat tali silahturahmi juga mempererat kebersamaan keluarga lho.

Selain bisa bersantai-santai dan bermain air, di pantai Batu Buaya ini pengunjung juga bisa menikmati aneka macam kuliner dari masyarakat sekitar seperti makanan amplang.

Baca Juga: Simak! Manfaat Wedang Uwuh Bagi Tubuh : Minuman Tradisional Khas Yogyakarta yang Menyehatkan

Tak hanya memiliki keindahan pantainya, pantai ini juga di balut adat istiadat khas pulau dewata Bali.

Karena, di wilayah ini ada pemukiman masyarakat transmigran Bali yang menetap puluhan tahun dan masih menjaga serta melestarikan adat mereka.