Dikenal Sebagai Wisata Alam Menakjubkan, Simak Asal Usul Danau Maninjau!

Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Prancis vs Maroko di Semi Final Piala Dunia 2022, 15 Desember 2022 Jangan Kelewatan

Begitu juga halnya dengan Kukuban dan Giran, mereka pun turut serta dalam pertandingan silat. Hari itu, telah diundi dan ternyata Kukuban harus menghadapi Giran.

Kukuban rupanya bertanding dengan penuh semangat sehingga Giran kewalahan dibuatnya. Bahkan Giran semakin terdesak hingga sebuah tendangan Kukuban mengarah ke wajah Giran.

Kukuban pun akhirnya pulang dengan dipapah oleh seorang warga Kampung.

Meskipun telah membuat lawannya terluka parah, tetapi para penonton memahami bahwa Giran hanya membela dirinya dan tidak bermaksud melukai musuhnya dengan sengaja.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Prancis vs Maroko di Semi Final Piala Dunia 2022, 15 Desember 2022 Line Up dan Skor

Keesokan harinya, Giran menemui Sani untuk menanyakan keadaan Kukuban. Ternyata, tanpa sepengetahuan orang-orang, Giran dan Sani sudah lama menjalin hubungan.

Datuk Limbatang sangat tenang dan merestui rencana Giran menikahi Sani. Selama ini, Datuk Limbatang melihat Sani sebagai gadis yang berbudi baik.

Keesokkan harinya, Datuk Limbatang menemui Kukuban di rumahnya. Kukuban terkejut mendengar apa yang baru saja disampaikan oleh Datuk Limbatang.

Bagaimanapun, di dalam hati Kukuban merasa dendam karena telah kalah pertandingan silat di Kampung. Kukuban dan Datuk Limbatang berdebat tentang masalah pertandingan silat itu.

Baca Juga: Gokil Abisss Gak Pake Mikir! Atta dan Aurel Borong 1 Kontener Buat Rumah Baru Ameena, Kira-kira Apa Aja Ya?

Kukuban pun tidak menyetujui pernikahan adik nya dengan Giran. Dengan perasaan kecewa, Datuk Limbatang pulang ke rumahnya. 

Keesokkan harinya, Giran yang kecewa mendengar berita dari ayahnya mengajak Sani bertemu di pinggir Sungai. Tiba-tiba saja, Giran melihat kaki Sani berdarah.

Ternyata, beberapa warga Kampung telah mengawasi dan mengikuti Giran dan Sani dari jauh. Kukuban sengaja meminta warga Kampung mengawasi Sani dan Giran.

Ketika Giran sedang mengobati kaki Sani, para warga Desa itu segera keluar dan menangkap mereka. Giran dan Sani dibawa oleh warga ke tangah Kampung.